Pilot Susi Air yang juga warga Selandia Baru, Philip Mehrtens, yang disandera OPM, akhirnya dibebaskan pada Sabtu (21/9). Philip disandera kelompok Egianus Kogoya di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan selama 19 bulan atau lebih dari 1,5 tahun.
Pesawat Susi Air Pilatus Porter P-4/PK-BVY dibakar di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2) pagi.
Philip Mehrtens dan lima penumpang pesawat disandera.
Lima penumpang Susi Air dibebaskan. Namun Philip Mehrtens disandera.
OPM kelompok Egianus Kogoya untuk pertama kalinya merilis foto Philip Mehrtens yang mereka sandera.
Upaya penyelamatan terhadap Philip Mehrtens dilakukan. Namun, mendapat perlawanan dari OPM.
Salah satu Prajurit TNI bernama Pratu Miftahul Arifin gugur dalam misi penyelamatan pilot Susi Air.
Polri merilis terkait permintaan tebusan Rp 5 miliar dari OPM untuk pembebasan Philip Mehrtens.
Pihak OPM merilis pernyataan soal akan membebaskan Philip Mehrtens. Namun, Philip tak kunjung dibebaskan.
Akhirnya Philip Mehrtens dibebaskan. Kondisinya saat ini dalam kondisi sehat.
Usai dibebaskan, dia dijemput langsung oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024.
Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani mengatakan Philip bisa bebas setelah Satgas Damai Cartenz menggunakan upaya pendekatan melalui soft approach. Melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat, hingga keluarga dekat Egianus Kogoya.
Philip berhasil dibebaskan dan dijemput oleh tim gabungan bertempat di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kab Nduga.
"Menggunakan helikopter," ujar Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno dalam keterangannya.
Philip kemudian langsung diterbangkan menuju Mako Brim...