Tambah 2 Kota, MilkLife Soccer Challenge 2025/26 akan Hadir di Malang & Bekasi

1 day ago 5
Clea Abelia atlet jebolan MilkLife Soccer Challenge Jakarta, Didiet Fadriana Abdulkadir Business Unit Head (Dairy) Savoria, Teddy Tjahjono Program Director MilkLife Soccer Challenge, Vivin Cahyani Sungkono Exco PSSI. Foto: MilkLife Soccer

MilkLife Soccer Challenge bakal menambah dua kota dalam gelarannya di Seri 2025/26. Turnamen sepak bola wanita besutan Bakti Olahraga Djarum Foundation itu akan hadir di Malang dan Bekasi.

Teddy Tjahjono, Program Director MilkLife Soccer Challenge mengatakan, penyelenggaraan MLSC periode ini meluas ke dua kota yakni Malang dan Bekasi, yang sebelumnya diselenggarakan di delapan kota. Ia menilai bahwa hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjaring lebih banyak lagi bibit-bibit pesepakbola putri potensial di kota yang memiliki sejarah panjang dalam sepak bola.

“Malang dan Bekasi merupakan kota yang punya sejarah sepak bola dan memang populasi penduduknya besar. Dari hasil survei kami, dua kota tersebut punya minat yang cukup tinggi terhadap sepak bola putri. Harapannya pada MLSC kali ini secara kualitas peserta semakin meningkat, dan dari sisi kuantitas juga mengalami penambahan dari gelaran sebelumnya,” kata Teddy.

Clea Abelia atlet jebolan MilkLife Soccer Challenge Jakarta. Foto: MilkLife Soccer

Sekadar diketahui, Bekasi erat kaitannya dengan dua tim, yaitu Persikasi Bekasi dan FC Bekasi City (sebelumnya dikenal dengan nama Persipasi Bekasi). Persikasi Bekasi, berdiri pada tahun 1961, merupakan tim yang mewakili Kabupaten Bekasi. Sementara FC Bekasi City, tim yang berbasis di Kota Bekasi dan saat ini berkompetisi di Liga 2.

Sedangkan sepak bola di Malang memiliki sejarah panjang yang dimulai pada masa penjajahan Belanda. Klub sepak bola tertua di Malang, yaitu MVB (Malangsche Voetbal Bond) berdiri pada 1928, sebelumnya dikenal sebagai Voetbalbond Malang en Omstreken (VMO) tahun 1926-1933. Lalu PSIM (Persatoean Sepakbola Indonesia Malang), menjadi bagian penting dari perkembangan sepak bola di Kota Apel yang telah terbentuk tahun 1953. PSIM atau Persema, yang lahir dari gabungan klub-klub sepak bola Malang, juga menjadi bagian penting dalam sejarah sepak bola kota ini.

Selain penambahan dua kota baru, perbedaan lainnya pada MilkLife Soccer Challenge 2025/26 adalah dimensi lapangan KU-12 yang sebelumnya 24 x 40 meter menjadi 26 x 42 meter (KU 10 masih menggunakan ukuran lapangan sebelumnya), titik penalti menjadi 10 meter dari gawang, kick off dimulai dengan dua sentuhan, serta untuk pertandingan babak semifinal, final, dan atau 8 besar KU-10 menggunakan lapangan KU-12. Peraturan yang dipakai pada MLSC merupakan peraturan khusus pertandingan yang disesuaikan dengan Peraturan Umum PSSI untuk pengembangan usia dini.

Clea Abelia atlet jebolan MilkLife Soccer Challenge Jakarta, Vivin Cahyani Sungkono Exco PSSI, Didiet Fadriana Abdulkadir Business Unit Head (Dairy) - Savoria sebagai produsen susu MilkLife. Foto: MilkLife Soccer

Vivin Cahyani Sungkono, Exco PSSI menyambut bangga MilkLife Soccer Challenge yang digelar secara rutin dan berkelanjutan. Ia menilai bahwa turnamen ini menjadi cikal bakal lahirnya pesepakbola putri profesional yang kelak berlaga pada turnamen di level yang lebih tinggi secara berjenjang. Di samping itu pula, MLSC dianggap sudah selaras dengan program pembinaan dari PSSI yang juga mendapat dukungan penuh dari organisasi tersebut.

“Saya bersyukur sekali karena tugas PSSI dalam pembinaan mulai dari grassroot sampai profesional terbantu dengan adanya MilkLife Soccer Challenge. Bakti Olahraga Djarum Foundation memberikan insentif dan komitmen yang luar biasa dari sisi pembinaan usia dini khususnya sepak bola putri secara nasional. Saya mewakili PSSI berterima kasih selama dua tahun terakhir pembinaan sepak bola wanita usia dini sampai senior berjalan lancar. Kami berharap MLSC menjadi talent pool putri berbakat yang nantinya akan berlaga di level profesional,” ujar Vivin.

Tak hanya turnamen 7 vs 7, MilkLife Soccer Challenge 2025 – 2026 akan tetap menyelenggarakan Festival SenengSoccer untuk KU 8 yang bertujuan menumbuhkan rasa gembira dan menyukai permainan sepak bola dengan menyasar usia yang lebih dini (6 – 8 tahun). Selain itu pula masih terdapat Skill Challenge yang meliputi lima uji ketangkasan mulai dari 1 on 1, penalty shoot, dribbling, passing control, dan shoot on target. Sama seperti perhelatan tahun sebe...

Read Entire Article