Harga Gabah Melambung, Petani Senang, Penggilingan Padi Gigit Jari

6 hours ago 3

Petani merontokan padi saat panen raya di Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Ahad (27/4/2025). Perum Bulog Wilayah Jawa Barat mencatat realisasi serapan gabah dan beras dari petani hingga Maret 2025 telah mencapai 103 persen atau 128.513 ton dari target yang ditetapkan sebanyak 124.027 ton.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Harga gabah di tingkat petani pada musim tanam gadu di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, saat ini melambung. Kondisi itu membuat petani semringah karena bisa memberi mereka keuntungan. 

Namun di sisi lain, tingginya harga gabah membuat pemilik penggilingan padi, terutama yang berskala kecil, menjadi gigit jari. Pasalnya, tingginya harga gabah tidak sebanding dengan harga beras di pasaran.

Seperti diutarakan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang. Saat berbincang dengan Republika, dia menyebutkan, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di Kabupaten Indramayu saat ini di kisaran Rp 7.500 sampai Rp 8.500 per kilogram. Harga itu jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) GKP yang hanya Rp 6.500 per kilogram. 

Sedangkan harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani di Kabupaten Indramayu, ada di kisaran Rp 8.500 sampai Rp 9.000 per kilogram.

“Petani sekarang ini senang, sedang menikmati harga gabah yang tinggi,” ujar Sutatang, Senin (18/8/2025).

Sutatang menjelaskan, tingginya harga gabah saat ini dikarenakan masih minimnya areal persawahan yang sudah panen. Ia menyebutkan, di Kabupaten Indramayu, daerah yang sudah panen baru sebatas di wilayah Kecamatan Kroya, Gantar, Haurgelis dan Pasekan.

Sutatang pun memperkirakan, masa panen raya di musim tanam gadu ini tidak akan mengalami masa puncak. Hal itu dikarenakan tidak meratanya panen di seluruh daerah.

“Dulu tanamnya tidak serentak karena terkendala pasokan air. Jadi panennya juga tidak serentak,” ucap Sutatang.

Sutatang mengatakan, gabah hasil panen petani itu dibeli oleh para tengkulak yang langsung mendatangi areal sawah. Bahkan, adapula tengkulak yang sudah memberikan uang muka kepada petani sebelum panen agar gabahnya tidak dijual ke orang lain.

Read Entire Article