Tulang Manusia Berusia 5.700 Tahun Ini Ungkap Bukti Pesta Kanibalisme Mengerikan

6 hours ago 3
Penemuan tulang belulang manusia yang diduga korban kanibalisme. Tulang di sini terlihat terbakar yang diduga telah dimasak 5.700 tahun lalu. Foto: MDGuillén/IPHES via Scientific Reports

Penelitian terbaru mengungkap fakta kelam dari masa Neolitik di Semenanjung Iberia. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa manusia yang hidup sekitar 5.700 tahun lalu kemungkinan melakukan kanibalisme terhadap kelompok lain, dalam sebuah aksi kekerasan sosial yang mengerikan.

Setidaknya 11 individu, termasuk anak-anak dan remaja, ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tulang mereka menunjukkan tanda-tanda telah dikuliti, dagingnya dilucuti, sendi-sendinya dipisahkan, dipatahkan, bahkan dimasak dan dimakan. Temuan ini berasal dari gua El Mirador di Sierra de Atapuerca, Spanyol, dan studinya dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

Menariknya, bukti menunjukkan semua tindakan kanibalisme itu terjadi hampir bersamaan, dalam satu insiden tunggal. Hal ini mengisyaratkan bahwa masyarakat kala itu tidak murni kanibal, melainkan melakukannya karena alasan tertentu, misalnya konflik antar-kelompok.

“Dalam penelitian ini, kami menghadapi kasus baru kanibalisme di situs Atapuerca,” kata Palmira Saladié, paleoekolog dari Catalan Institute of Human Paleoecology and Social Evolution (IPHES) di Spanyol.

Tanda-tanda potongan dan sayatan benda tajam pada tulang manusia diduga korban kanibalisme. Foto: MDGuillén, F. Marginedas /IPHES via Scientific Reports.

Menurutnya, kanibalisme adalah perilaku yang paling rumit untuk diinterpretasi. Bukan hanya karena sulit memahami alasan manusia memakan sesamanya, tetapi juga karena sering kali bukti pendukungnya terbatas. Ditambah lagi, bias masyarakat modern kerap menganggapnya semata-mata sebagai tindakan barbar.

Sejarah manusia sendiri memang tak lepas dari jejak kanibalisme. Praktik ini tercatat muncul berulang kali di berbagai belahan dunia, termasuk di Semenanjung Iberia. Alasannya beragam, bisa karena kebutuhan bertahan hidup hingga ritual penguburan yang disebut transumption, mengonsumsi jasad agar secara simbolis tetap hidup dalam tubuh kerabat yang masih bernyawa.

Dalam temuan kali ini, tim peneliti mendapatkan 650 fragmen tulang manusia di El Mirador dengan tanda-tanda jelas adanya “pengolahan pasca kematian”. Beberapa tanda itu antara lain:

Selain itu, sebagian tulang menunjukkan pola peeling atau terkelupas, yang diduga akibat gigitan. Bahkan, ada bekas gigi manusia yang jelas terlihat, menandakan tulang-tulang itu pernah digerogoti.

Tulang manusia diduga korban kanibalisme di Semenanjung Iberia. Foto: MDGuillén/IPHES via Science Reports.

Hasil penanggalan radiokarbon mengungkap bahwa semua korban tewas dalam waktu yang hampir bersamaan. Mereka kemudian dipotong-potong dan dimakan dalam satu peristiwa, mungkin berlangsung selama beberapa hari.

Analisis isotop stronsium dalam tulang menunjukkan semua korban berasal dari wilayah lokal, bukan pendatang.

“Ini bukan tradisi pemakaman, juga bukan akibat kelaparan ekstrem,” jelas Francesc Marginedas, antropolog evolusi dari IPHES. “Buktinya mengarah pada episode kekerasan yang cepat, kemungkinan besar akibat konflik antar-komunitas petani.”

Meski kita tak akan...

Read Entire Article