Garuda Indonesia Gelar RUPSLB Hari Ini, Tetapkan Direktur Keuangan?

15 hours ago 4
Ilustrasi Pesawat Garuda Indonesia. Foto: Dok. BNPB

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini, Rabu (15/10).

Berdasarkan informasi dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPSLB akan digelar di Ruang Auditorium Manajemen Garuda, Gedung Lantai Dasar, Garuda City, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 14.00 WIB hingga selesai.

Salah satu mata acara RUPSLB adalah perubahan pengurus perseroan. Mata Acara ini merupakan usulan Kementerian BUMN-yang sekarang menjadi Badan Pengaturan BUMN-selaku pemegang saham seri A Dwiwarna melalui Surat Nomor : SR-500/MBU/09/2025 tanggal 22 September 2025.

“Sesuai ketentuan Pasal 11 ayat 10 dan Pasal 14 ayat 12 Anggaran Dasar Perseroan serta Pasal 94 dan Pasal 111 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, mata acara ini wajib diputuskan dalam RUPS,” tulis Direksi Garuda dalam keterangannya, dikutip Selasa (14/10).

Pemegang Saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada tanggal 30 September 2025 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Selain itu pemilik saham Perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 September 2025.

RUPSLB ini akan diselenggarakan di tengah ramainya kabar soal kemungkinan bergabungnya salah satu petinggi Singapore Airlines ke jajaran manajemen maskapai pelat merah tersebut. Beredar informasi jika RUPSLB untuk mengisi kekosongan posisi Direktur Keuangan.

Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia dan pesawat Citilink. Foto: aiyoshi597/Shutterstock

Direktur Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim, saat RDP dengan Komisi VI DPR pada Senin (22/9), tidak membantah atau membenarkan terkait kabar tersebut. Dia menekankan perusahaan akan menyerahkan keputusan formasi jajaran direksi kepada pemegang saham, dalam hal ini pemerintah melalui Danantara.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham," kata Reza saat usai saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), Senin (22/9).

Di sisi lain, Garuda Indonesia juga tengah berencana menambah modal melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan nilai mencapai USD 1,84 miliar atau sekitar Rp 30,66 triliun (asumsi kurs Rp 16.559 per Dolar AS).

Manajemen menjelaskan langkah ini bertujuan untuk memperbaiki struktur permodalan dan memperkuat likuiditas, mengingat posisi keuangan Garuda masih tertekan dengan ekuitas negatif sebesar USD 1,49 miliar dan rasio utang terhadap aset mencapai 123 persen per akhir Juni 2025.

Adanya kabar tersebut membuat saham Garuda Indonesia naik signifikan sejak awal bulan ini. Saham GIAA sempat melonjak menyentuh Rp 126 per lembar pada Senin (12/10), namun kemudian turun ke level Rp 114 pada Selasa kemarin.

Read Entire Article