Hulk Hogan telah menjalani pertandingan terakhirnya, dikalahkan bukan oleh rival di atas ring, melainkan oleh henti jantung. Meskipun Hogan, 71 tahun, mungkin telah membangun warisannya dengan bertahan dari body slam dan kandang baja, henti jantung terbukti menjadi salah satu lawan yang bahkan tak dapat diatasi oleh sang legenda berkumis tebal itu.
"Dia menderita sesak napas, mudah lelah, kehilangan banyak berat badan, dan harus menggunakan oksigen saat nyawanya melayang di rumahnya di Clearwater, Florida," ungkap seorang sumber kepada Daily Mail mengenai momen-momen terakhir Hulk Hogan.
Henti jantung adalah keadaan darurat medis yang mematikan di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak, atau berdetak sangat tidak teratur sehingga tidak dapat memompa darah sama sekali. Ketika itu terjadi, oksigen berhenti mengalir ke otak dan organ-organ vital. Dalam beberapa menit, tubuh mulai mati, dan tanpa bantuan segera, risiko kematiannya tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanda-tanda umum henti jantung meliputi hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dengan mata berputar ke belakang, aktivitas seperti kejang akibat kurangnya aliran oksigen ke otak, dan pernapasan tidak teratur, sesak, atau bahkan tidak bernapas sama sekali," ujar Dr Irfan Asif, profesor dan ketua Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas di University of Alabama di Birmingham dikutip dari NYPost.
"Selain itu, seseorang yang mengalami henti jantung mungkin memiliki denyut nadi yang sangat lemah atau bahkan tidak teraba denyut nadinya sama sekali," sambungnya.
Tanda-tanda peringatan lain yang dapat muncul sebelum henti jantung meliputi rasa tidak nyaman di dada, sesak napas, lemas, dan palpitasi jantung seperti jantung berdebar kencang, berdebar-debar, atau berdebar-debar.
Namun, inilah masalahnya: Terkadang tidak ada peringatan sama sekali. Itulah sebabnya mengetahui cara merespons ketika seseorang terkena henti jantung dapat menentukan hidup dan mati.
Siapa yang berisiko mengalami henti jantung?
Penyebab paling umum henti jantung adalah irama jantung yang tidak teratur yang disebut fibrilasi ventrikel, yang membuat jantung tidak dapat memompa darah secara efektif.
Kondisi jantung tertentu seperti penyakit arteri koroner, masalah katup jantung, dan riwayat serangan jantung-dapat meningkatkan risiko irama jantung yang berbahaya ini. Namun, henti jantung juga dapat menyerang orang yang tidak memiliki masalah jantung.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko meliputi:
- Merokok atau penggunaan alkohol/narkoba yang berlebihan
- Tekanan darah tinggi atau kolesterol
- Kadar kalium atau magnesium yang rendah
- Obesitas
- Diabetes
- Sleep apnea
- Penyakit ginjal kronis
- Gaya hidup yang tidak banyak bergerak
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau henti jantung
(kna/kna)