Bertemu dengan Bongbong Marcos, Prabowo Akui Filipina Mitra Kuat RI

Jakarta -

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Filipina H.E. Mr. Ferdinand Romualdez Marcos Jr (Bongbong Marcos) di Istana Malacanang, Manila. Prabowo dan Bongbong Marcos bicara seputar kerja sama pertahanan.

Dalam keterangan tertulis Setjen Kemhan, Pertemuan itu berlangsung pada , Jumat (20/9). Prabowo awalnya mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan ramah yang diberikan kepada Indonesia.

"Kesiapan dan keramahtamahan Anda sangat luar biasa. Kami menghargai upaya Anda untuk mengakomodir pertemuan ini. Terima kasih banyak," kata Prabowo.

Prabowo menyampaikan kalau Indonesia telah menganggap Filipina sebagai mitra strategis Indonesia, khususnya di bidang pertahanan. Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepemimpinan Bongbong Marcos yang telah membawa Filipina ke panggung global.

"Saya sangat terkesan dengan kepemimpinan Anda. Wawasan strategis Anda telah memajukan posisi Filipina di panggung global secara signifikan, menunjukkan kemajuan yang nyata dalam bidang politik, ekonomi, dan militer," ucapnya.

Indonesia melalui Prabowo, juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Filipina atas keberhasilannya menjadi tuan rumah pertemuan Komite Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan (JDSCC) ke-13 di Manila pada bulan Juni 2024.

"Kami berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam forum bilateral tahunan ini dan berharap dapat menjadi tuan rumah pertemuan JDSCC ke-14 di Indonesia pada tahun 2025," ujarnya.

Di akhir pertemuan, Prabowo menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas diskusi konstruktif yang telah berlangsung hari ini.

Sementara itu dalam Bongbong Marcos melalui akun instagramnya, turut memberikan keterangan dalam pertemuan itu. Ia menyebut ikatan persahabatan dengan Indonesia.

"Bangsa kita selalu memiliki ikatan persahabatan yang mendalam, dan saya yakin persahabatan ini akan semakin kuat di tahun-tahun mendatang," kata Marcos.

Dalam pertemuan tersebut Presiden Filipina didampingi antara lain oleh Menteri Luar Negeri Enrique Manalo, Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin, dan Menteri Pertahanan Gilberto Teodoro Jr.

(eva/zap)