Petugas maskapai Lion Air melakukan simulasi pengecekan pesawat untuk penerbangan masa angkutan haji di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (17/06/2025). Simulasi tersebut mencakup cara penanganan darurat jamaah haji, jamaah lansia serta pendampingan jamaah haji disabilitas yang bertujuan untuk memastikan kesiapan dan kenyamanan maskapai dalam melayani calon jamaah haji. Pada masa angkutan haji 2025, Lion Air terpilih menjadi salah satu maskapai yang melayani keberangkatan calon jamaah haji ke tanah suci Makkah. Sebanyak lima pesawat berbadan besar akan memberangkatkan jamaah haji dari Embarkasi Banjarmasin sebanyak 5.483 jamaah dengan 13 kloter dan Embarkasi Padang 6.309 sebanyak 15 kloter.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Manajemen Lion Air menjelaskan langkah penanganan lanjutan setelah kejadian seorang penumpang laki-laki berinisial H menyampaikan informasi tidak bertanggung jawab mengenai ancaman bom di Pesawat JT-308, rute Jakarta–Kualanamu, Deli Serdang. Insiden ini terjadi di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Sabtu (2/8/2025).
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, menjelaskan sesuai prosedur keselamatan, awak kabin telah melakukan konfirmasi ulang. Namun, penumpang tetap menyampaikan pernyataan serupa. Informasi tersebut segera dilaporkan kepada kapten pilot dan petugas layanan darat.
Karena pernyataan tersebut disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan pesawat mulai bergerak, situasi dikategorikan sebagai Return to Apron (RTA), yakni prosedur pengembalian pesawat ke apron untuk pemeriksaan lanjutan. Penumpang H diturunkan dan diserahkan kepada pihak berwenang, yaitu petugas keamanan bandara (aviation security), Otoritas Bandar Udara, PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil), serta kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan sesuai hukum yang berlaku.
“Meski diduga sebagai candaan, Lion Air bersama pihak berwenang tetap mengklasifikasikan situasi ini sebagai potensi ancaman bom (bomb threat). Langkah tegas dan preventif ini diambil demi menjamin keamanan seluruh penumpang dan awak kabin,” ujar Danang melalui keterangan resmi yang dikonfirmasi Republika, dikutip Senin (4/8/2025).
Seluruh penumpang kemudian diturunkan, dan seluruh bagasi serta barang bawaan diperiksa ulang oleh petugas keamanan bersama pihak terkait. “Hasil pemeriksaan memastikan tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya,” kata Danang.
Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan dan kenyamanan, Lion Air menyiapkan pesawat pengganti Boeing 737-900ER dengan registrasi PK-LSW. Penerbangan JT-308 diberangkatkan kembali pada hari yang sama (2 Agustus 2025) dan telah mendarat dengan selamat di Bandar Udara Internasional Kualanamu.
Manajemen Lion Air menegaskan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 437, setiap orang yang menyampaikan informasi palsu atau ancaman terkait keamanan penerbangan dapat dikenai sanksi pidana dan tindakan tegas dari aparat penegak hukum.