Survei BI: Penjualan Eceran Juni 2025 Diperkirakan Naik Berkat Libur dan Diskon

2 weeks ago 13
Warga melakukan aktivitas di tengah pemukiman padat penduduk di kawasan Muara Angke, Jakarta, Kamis (12/6/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanWarga melakukan aktivitas di tengah pemukiman padat penduduk di kawasan Muara Angke, Jakarta, Kamis (12/6/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Bank Indonesia memperkirakan kinerja penjualan eceran akan mengalami peningkatan pada Juni 2025. Peningkatan ini terutama ditopang oleh faktor musiman, seperti libur panjang tahun ajaran baru dan program diskon tengah tahun.

Berdasarkan data BI, Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2025 diproyeksikan tumbuh sebesar 2,0 persen yoy ke level 233,7 poin. Angka ini tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.

"Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh faktor musiman, seperti libur sekolah, Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha, dan program potongan harga tengah tahun (mid season sale)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/7).

Denny menjelaskan, kenaikan IPR Juni 2025 terutama bersumber dari penjualan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Subkelompok Sandang.

Secara bulanan, penjualan eceran Juni 2025 juga diperkirakan tumbuh 0,5 persen mtm, didorong oleh peningkatan penjualan di beberapa kelompok barang seperti Peralatan Informasi dan Komunikasi, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Barang Budaya dan Rekreasi.

Dari sisi wilayah, beberapa kota diproyeksikan tetap mencatat pertumbuhan tahunan, seperti Surabaya yang naik 17,2 persen yoy, Denpasar naik 6,6 persen yoy, Banjarmasin naik 4,4 persen yoy, dan Makassar naik 1,2 persen yoy.

Sementara itu, sejumlah kota masih berada di zona kontraksi meski ada perbaikan penjualan eceran, di antaranya Semarang dan Purwokerto -25,4 persen yoy, Bandung -10,9 persen yoy, dan Jakarta -26,8 persen yoy.

Untuk perbandingan bulanan, penjualan eceran juga diperkirakan naik di Bandung 1,8 persen mtm, Jakarta 1,2 persen mtm, dan Banjarmasin 1,0 persen mtm. Makassar juga diprediksi naik 2,4 persen mtm, Semarang dan Purwokerto 0,8 persen mtm, serta Denpasar 0,6 persen mtm.

Denny turut menyampaikan bahwa pada Mei 2025, IPR tercatat tumbuh 1,9 persen yoy ke level 232,4 poin. Angka ini membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang sempat mencatat kontraksi sebesar 0,3 persen yoy.

"(Pertumbuhan IPR Mei 2025) terutama didukung oleh pertumbuhan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Barang Budaya dan Rekreasi," kata dia.

Secara bulanan, penjualan eceran Mei 2025 mencatat kontraksi 1,3 persen mtm, lebih rendah dibanding kontraksi bulan sebelumnya sebesar 5,1 persen mtm. BI menilai perbaikan ini sejalan dengan permintaan yang tetap terjaga selama periode libur cuti bersama HBKN Waisak dan Kenaikan Yesus Kristus.

Dari sisi harga, BI memperkirakan inflasi dalam tiga bulan ke depan atau Agustus 2025 akan turun, tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Agustus 2025 sebesar 139,6 poin, turun dari 141,9 poin pada periode sebelumnya.

Sebaliknya, tekanan inflasi enam bulan mendatang atau November 2025 diperkirakan meningkat, dengan IEH November 2025 naik menjadi 151,3 poin dari bulan sebelumnya sebesar 144,5 poin.

Read Entire Article