Tokoh lintas agama yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (11/9).
Dalam pertemuan tersebut, salah satu poin yang disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa yakni perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian. Usulan tersebut disebut disambut oleh Presiden Prabowo dan menyatakan akan membentuk tim reformasi kepolisian.
Salah satu yang ikut bergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa itu adalah eks Pimpinan KPK Laode M Syarief. Saat dikonfirmasi, Syarief menyatakan Prabowo telah menyiapkan Keppres soal tim tersebut.
"Kami belum tahu (konsepnya), tapi presiden mengatakan bahwa beliau telah siapkan Keppresnya dan akan diisi oleh para profesional dan para mantan," kata Syarief saat dikonfirmasi kumparan, Kamis (11/9).
Namun demikian, kata Syarief, Prabowo belum mendetailkan latar belakang profesional yang akan terlibat dalam tim itu. Termasuk 'mantan' yang dimaksud akan dilibatkan dalam tim itu.
"Beliau bilang dari profesional tapi tidak menyebut apa latar belakangnya dan para 'mantan' itu mungkin ‘mantan Kapolri’ atau mantan pejabat di kepolisian," ucapnya.
"Silakan ditanyakan pada pihak Istana," sambungnya.
Dalam konferensi pers usai pertemuan, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, Prabowo menyambut baik usulan pembentukan tim reformasi kepolisian itu.
"Jadi istilahnya tadi itu gayung bersambut ya. Apa yang dirumuskan teman-teman ini justru itu yang sudah akan dilakukan oleh Bapak Presiden terutama menyangkut masalah reformasi dalam bidang kepolisian tadi," ujarnya di Istana Negara.
Nasaruddin menuturkan, harapan yang disampaikan Gerakan Nurani Bangsa sama dengan yang dipikirkan Prabowo.
"Jadi terjadi penguatan dan persamaan pandangan antara Bapak Presiden dengan kelompok Gerakan Nurani Bangsa ini," tandas dia.