Sejumlah umat muslim melaksanakan Sholat Jumat berjamaah di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (15/3/2024). Sholat Jumat pertama pada bulan Ramadhan 1445 Hijriah di Masjid Nurul Muhajirin tersebut dilaksanakan hingga ke lorong pasar yang diubah menjadi area shaf. Pelaksanaan Sholat Jumat yang diikuti oleh para pedagang dan pembeli di Pasar Tanah Abang tersebut menghentikan sejenak kegiatan transaksi jual beli.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam ajaran Islam, hari Jumat dikenal sebagai hari yang penuh kemuliaan. Kata “Jumu’ah” sendiri berarti hari berkumpul, dan diyakini sebagai hari istimewa yang dipilih Allah SWT bagi umat-Nya untuk beribadah.
Keistimewaan sholat Jumat begitu besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa sholat Jumat setara dengan sholat dan puasa selama satu tahun penuh. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad dan Ashabus Sunan, Rasulullah menegaskan:
“Siapa yang mandi pada hari Jumat, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan lalu diam mendengarkan khutbah, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun. Itu adalah hal yang mudah bagi Allah.”
Hari Jumat juga memiliki kedudukan penting dalam sejarah manusia. Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيْهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِيْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Artinya: "Hari yang paling baik di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu, Adam diciptakan, dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan dari surga, dan hanya pada hari itulah kiamat terjadi." (HR Muslim)
Lantas bagaimana cara melaksanakan sholat Jumat?