Pria AS Ditangkap Polisi India Gegara Kunjungi Suku Primitif di Pulau Sentinel

3 months ago 20
Suku Sentinel india. Foto: Facebook/Straight Up Amazing Photos

Pria berkewarganegaraan AS ditangkap petugas keamanan India setelah mengunjungi Pulau Sentinel Utara di Samudra Hindia. Dia ditangkap setelah mencoba berkomunikasi dengan suku Sentinel, salah satu suku paling terisolasi dan rentan di dunia.

Dilaporkan The New Indian Express, pria berusia 24 tahun berkewarganegaraan AS bernama Mykhailo Viktorovych Palyakov itu ditahan oleh Departemen Investigasi Kejahatan India setelah sampai di pantai timur laut Pulau Sentinel Utara pada pukul 10 pagi 29 Maret 2025.

Dia dilaporkan berlayar dengan perahu kecil dari pantai Kurma Dera di Pulau Andaman Selatan pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat, melakukan perjalanan berbahaya sejauh 38 kilometer melintas laut.

Menurut keterangan polisi, Mykhailo datang sambil membawa kelapa dan sekaleng cola sebagai persembahan untuk Suku Sentinel. Dia diduga diam di atas perahu di dekat pantai Pulau Sentinel selama satu jam, menyembunyikan peluit dengan harapan menarik perhatian Suku Sentinel, kendati tidak ada tanggapan.

Dia lantas berjalan ke tepi pantai dan berdiri di pesisir selama lebih dari lima menit, meletakkan persembahan di sana, mengumpulkan sampel pasir, dan merekam video sebelum akhirnya kembali ke perahu. Para ahli mengatakan, apa yang dilakukan pria itu adalah tindakan bodoh dan sembrono.

Akses ke Pulau Sentinel Utara sendiri telah dilarang oleh otoritas India untuk melindungi Suku Sentinel yang mengasingkan diri di pulau tersebut. Mereka adalah orang-orang nomaden, pemburu-pengumpul yang telah tinggal di Pulau Sentinel selama ribuan tahun.

Berdasarkan laporan dari orang-orang yang telah mengamati pulau tersebut dari jauh, diperkirakan ada sekitar 100 orang yang tinggal di sana, terbagi menjadi tiga kelompok utama. Mengingat keterasingan mereka dari dunia luar, tidak diketahui bagaimana Suku Sentinel bertahan hidup di pulau tersebut. Yang pasti, dari gerak-geriknya mereka menegaskan tidak menerima orang asing dan tetap ingin terisolasi.

Suku Sentinel india sedang mengintai helikopter. Foto: Facebook/Indian Magazine

Suku Sentinel menjadi berita utama pada 2018 ketika John Allen Chau, seorang misionaris Kristen dari AS, secara ilegal menyusup ke Pulau Sentinel. Namun nahas, dia dibunuh oleh suku primitif menggunakan busur dan anak panah.

Ada insiden lain pada 2006 ketika dua nelayan India, Sunder Raj dan Pandit Tiwari, ketika keduanya menambatkan perahu mereka di dekat Pulau Sentinel Utara untuk tidur usai melakukan perburuan liar di perairan sekitar pulau tersebut. Perahu mereka hanyut ke pantai dan para pelautnya terbunuh oleh Suku Sentinel.

Setelah tsunami dahsyat yang mengguncang Samudra Hindia pada Desember 2014, Indian National Coast menggunakan helikopter untuk mengintai pulau tersebut guna melihat apakah orang-orang di sana membutuhkan bantuan. Yang mereka lihat hanya kumpulan orang yang mengintai helikopter dan mencoba menyerangnya dengan anak panah.

Insiden ini terjadi setelah puluhan tahun upaya kontak oleh pemerintah India dan pihak lain dengan Suku Sentinel. Kontak erat ini diyakini mengakibatkan Suku Sentinel terserang penyakit yang tak bisa mereka tangani.

Dugaan upaya Mykhailo untuk mencapai Pulau Sentinel Utara telah memicu kembali kekhawatiran terganggunya upaya melindungi Suku Sentinel dari dunia luar. Meski tidak ada kontak langsung yang terjadi, insiden ini menunjukkan bahwa masih ada orang yang berhasil mencapai pulau tersebut.

Kelompok hak asasi adat dan suku berpendapat bahwa kejadian ini seharusnya menjadi peringatan penting bagi pihak berwenang untuk memperkuat penegakan hukum da...

Read Entire Article