Pertama di Dunia, Tim Medis China Transplantasi Paru-paru Babi ke Pasien Mati Otak

12 hours ago 2
Jakarta -

Seorang pasien mati otak di China menjalani operasi transplantasi paru-paru babi yang sudah direkayasa secara genetika. Ini menjadi yang pertama kali di dunia setelah sebelumnya ilmuwan mencoba mentransplantasikan ginjal dan jantung babi ke manusia.

Menurut laporan studi yang dipublikasikan dari First Affiliated Guangzhou Medical University Hospital China, paru-paru tersebut berfungsi selama sembilan hari. Menurut ahli, ini menjadi salah satu harapan xenotransplantasi (donor organ hewan ke manusia) di masa depan.

Risiko infeksi dan penolakan organ sangat besar dalam kasus xenotransplantasi. Pasien harus mendapat beberapa obat untuk mengurangi risiko infeksi dan penolakan. Paru-paru babi yang dimasukkan dalam tubuh pasien 39 tahun itu juga telah melalui enam kali penyuntingan gen dan babi juga dipelihara di lingkungan yang sangat bersih dan terkendali sepanjang hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam studi, peneliti menyebut tidak ada tanda penolakan langsung muncul pasca operasi, tapi masalah muncul sehari kemudian. Pembengkakan luas terjadi di seluruh tubuh pasien akibat penumpukan cairan pada jaringan, kemungkinan karena masalah aliran darah.

Atas permintaan keluarga, akhirnya percobaan ini dihentikan.

"Walaupun studi ini menunjukkan kelayakan xenotransplantasi paru-paru babi ke manusia, masih ada tantangan besar terkait penolakan organ dan infeksi," tulis para peneliti dikutip dari CNN, Selasa (26/8/2025).

Peneliti menuturkan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan sebelum prosedur ini bisa diulang secara klinis.

Kata Ahli Soal Transplantasi Paru-paru Babi di China

Kepala Bedah Toraks di Northwestern Medicine Canning Thoracic Institute Dr Ankit Bharat menyebut temuan ini menarik. Namun, menurutnya transplantasi paru-paru babi ke manusia tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Menurut Bharat, paru-paru jauh lebih rumit untuk ditransplantasikan dibandingkan organ lain seperti ginjal. Paru berperan penting dalam filtrasi darah, pengaturan suhu, produksi trombosit, keseimbangan pH, pertahanan imun, serta memiliki fungsi metabolik dan endokrin. Berbeda dengan ginjal dan jantung, paru-paru juga terpapar langsung dengan elemen luar seperti virus dan bakteri saat menghirup udara.

Karena ukurannya besar dan dilapisi protein yang membantu pertahanan imun, bahkan dengan transplantasi paru-paru antar manusia pun sulit untuk menghindari penolakan tubuh terhadap organ asing, menurut Bharat.

"Itu masalah yang sulit dipecahkan. Bahkan pada organ manusia, kita belum benar-benar bisa menyelesaikannya. Jadi dengan antigen babi, Anda menambahkan lapisan kompleksitas baru yang bisa jadi masalah lain," katanya.

(avk/kna)


Read Entire Article