Ekspor Produk Ekonomi Kreatif ke AS Mau Digeber, Begini Caranya

11 hours ago 1

Jakarta -

Ekspor produk ekonomi kreatif asal Indonesia ke Amerika Serikat (AS) akan ditingkatkan. Salah satu upayanya melalui pertemuan strategis dengan pemerintah AS dengan Delegasi Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) di Arizona pada Minggu (24/8) lalu.

Acara ini diselenggarakan di kota Chandler Arizona, dalam bentuk kolaborasi antara GEKRAFS dan KBF International, di mana membuat platform diskusi antara pelaku ekonomi kreatif antara AS dan Indonesia, serta para pengambil kebijakan untuk bertemu dan mendiskusikan kebijakan strategis kedua negara ini. Ketua GEKRAFS Kawendra Lukistian menyampaikan aspirasi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) ke parlemen AS.

"Dan mendapat respons yang sangat positif, termasuk melakukan lobi dan diskusi tindak lanjut yang akan dilakukan oleh GEKRAFS cabang (DPLN) Amerika Serikat yang baru saja kami lantik," ujar Kawendra dalam keterangan tertulis, Selasa (26/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah melakukan diplomasi ke AS dalam menurunkan tarif dari 32% menjadi 19% pada Juli lalu. Untuk memperkuat gaung dari lobi Presiden Prabowo, GEKRAFS mengambil langkah inisiatif ini.

Kawendra menyebut hasilnya pemerintah Amerika Serikat siap melanjutkan diskusi teknis lebih detail lagi terkait penguatan kerjasama Indonesia-Amerika di bidang ekonomi kreatif, termasuk menindaklanjuti aspirasi untuk menurunkan tarif terhadap ekspor produk ekonomi kreatif. Dalam diskusi tersebut, Kawendra menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi ekonomi yang saling menguntungkan, terutama bagi UMKM Indonesia yang memiliki potensi besar menembus pasar Amerika Serikat.

Sebagai informasi, hingga periode Juni 2025, tercatat di data Badan Perdagangan Amerika Serikat (US Trade Office Representative), bahwa defisit perdagangan di AS akibat impor dari Indonesia adalah sebesar US$ 3,13 miliar, dan ekspor Amerika Serikat ke Indonesia adalah sebesar US$ 1.07 miliar. Angka ini termasuk didominasi oleh subsektor ekonomi kreatif, seperti fesyen, alas kaki dan sektor rajutan lainnya.

Atase Perdagangan Indonesia untuk Amerika Serikat, Ranitya Kusumadewi menyampaikan apresiasi inisiatif dari GEKRAFS menegosiasi. Dia berharap kerjasama ini dapat terwujud.

"Kami menghormati langkah inisiatif dari GEKRAFS yang melakukan lobi dan negosiasi people to people seperti ini, dan berharap agar kami dari perwakilan pemerintah Indonesia, di Amerika Serikat, termasuk kami, atase perdagangan, dapat melakukan tindak lanjut hingga hal ini dapat terwujud," ujar Ranitya.

Sebagai informasi, rombongan GEKRAFS Indonesia dihadiri oleh tokoh antar parlemen dua negara, yang mana Indonesia hadir diwakili oleh: Wakil Ketua MPR RI, Akbar Supratman, Anggota Komisi VI DPR RI sekaligus ketua GEKRAFS Indonesia: Kawendra Lukistian, Anggota Komisi XII DPR RI: Rocky Candra, serta beberapa Pengurus Pusat GEKRAFS seperti: Billy Mambrasar, yang juga Adalah Tenaga Ahli Investasi Area Perdagangan Bebas Batam, dan Osco Berlin, dan ketua GEKRAFS Amerika Serikat: Ananda Hutapea.

Turut mendampingi, Perwakilan Pemerintah Indonesia di AS, Purnomo Chandra, dan Atase Perdagangan Republik Indonesia untuk Amerika Serikat: Ranitya Kusuma Dewi.

Hadir dari parlemen AS Congressman Greg Stanton, Tony Rivero, Anggota DPR perwakilan Wilayah Arizona, serta beberapa Senator Amerika Serikat, Walikota Chandler Arizona: Kevin Hartke, Office of the United States Representative, dan beberapa anggota Senator Lainnya, dan perwakilan kelompok bisnis ekonomi kreatif Amerika Serikat, serta lebih dari 500 Diaspora Indonesia yang hadir sebagai pelaku Usaha di bidang Ekonomi Kreatif, atau hadir hanya sebagai partisipan acara saja.

Simak juga Video: Mendag Ungkap Akan Perluas Pasar Ekspor ke Amerika Latin-Afrika

(rea/ara)

Read Entire Article