Buat Genjot Ekonomi, Purbaya Bakal Kucurkan Rp 200 T ke Perbankan

5 hours ago 2

Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan memindahkan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke sistem perbankan. Hal itu dilakukan untuk menghidupkan kembali aliran kredit dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Purbaya mengatakan dana Rp 200 triliun itu akan ditempatkan ke rekening pemerintah yang ada di perbankan. Ia yakin dana itu tidak akan dibiarkan mengendap karena ada biaya (cost) dari penempatan dana tersebut sehingga bank akan terdorong untuk mencari imbal hasil lebih tinggi.

"Saya lihat Kemenkeu bisa berperan di situ dengan memindahkan sebagian uang yang selama ini ada di bank sentral kebanyakan. Ada Rp 430 triliun, saya pindahkan ke sistem perbankan Rp 200 triliun. Kita akan menyebar di sistem supaya uangnya bisa tumbuh dan ekonominya bisa jalan lagi," ujar Purbaya kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purbaya mengaku sudah menyampaikan rencana ini ke Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini juga dibicarakan bersama BI agar dana tersebut tidak langsung diserap oleh bank sentral, melainkan dapat dimanfaatkan perbankan.

"Kalau itu masuk ke sistem, saya sudah minta ke bank sentral jangan diserap uangnya. Biar saja kalau Anda menjalankan kebijakan moneter, kami dari sisi fiskal yang menjalankan sedikit, tapi nanti mereka cuma mendukung. Artinya ekonomi akan bisa hidup lagi," tuturnya.

Purbaya menilai kondisi sistem keuangan nasional saat ini sedang kering. Situasi ini membuat seretnya perputaran uang di masyarakat, yang berujung pada melambatnya pertumbuhan ekonomi.

"Jadi saya memaksa market mechanism berjalan dengan memberi senjata ke mereka (perbankan). Jadi memaksa perbankan berpikir lebih keras untuk bekerja supaya dapat return yang tinggi," imbuhnya.

"Ini percobaan pertama. Ini akan berlanjut terus sampai kita lihat ada impact yang signifikan di sistem. Saya akan ngomong sama Gubernur BI untuk mendukung kebijakan ini," tambahnya.

(kil/kil)

Read Entire Article