Kementerian Kesehatan RI buka suara terkait penyebab kematian balita R di Sukabumi, Jawa Barat. Berdasarkan hasil pemeriksaan intensif, R didiagnosis sepsis atau infeksi berat yang diperburuk dengan malnutrisi, stunting dan meningitis TBC.
Dokter anak dr Sianne, SpA yang menangani R, menjelaskan bahwa saat tiba di IGD, pasien sudah tidak sadarkan diri. R disebut mengalami demam tinggi dan penurunan kesadaran sejak satu hari sebelumnya.
"Pasien pertama kali datang ke rumah sakit sudah mengalami penurunan kesadaran, dan demam serta batuk sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit. Riwayat medis menunjukkan pasien telah menjalani pengobatan yang tidak jelas ke mana lebih dari sepuluh kali dalam tiga bulan terakhir oleh karena demam dan batuk," ujar dr Sianne dalam keterangan dikutip dari laman Kemenkes, Selasa (26/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama perawatan tim medis menemukan cacing gelang dewasa. Hasil pemeriksaan radiologi toraks menunjukkan adanya TBC paru aktif dan pneumonia, sementara radiologi abdomen memperlihatkan cacing dalam jumlah banyak tanpa tanda sumbatan. CT scan kepala juga mengonfirmasi adanya radang selaput otak/meningitis.
Penanganan dilakukan secara menyeluruh, meliputi terapi anti-TB, antibiotik, koreksi elektrolit, pemberian obat-obatan untuk mempertahankan tekanan darah dan denyut jantung, serta pemberian obat cacing albendazole. Setelah terapi albendazole, pasien mengeluarkan cacing dalam jumlah banyak melalui buang air besar selama beberapa hari.
Hasil diagnosis R
Pasien meninggal dunia pada hari kesembilan perawatan, Senin (21/7) pukul 14.24 WIB. Diagnosis kematian langsung adalah sepsis, dengan penyebab antara malnutrisi berat kwashiorkor dan stunting, serta penyebab dasar meningitis TB stadium 3.
Selain itu, tim medis juga tidak pernah menimbang berat cacing yang keluar dari tubuh R.
"Kami tidak melakukan penimbangan karena keluarnya cacing berlangsung bertahap selama beberapa hari," ucap dia.
Terpisah, Prof dr Anggraini, SpA(K), dokter spesialis anak, mengatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan, ditemukan adanya infeksi di susunan saraf pusat dan sepsis. Ditambahkan pula bahwa cacing dewasa tidak masuk ke otak, paru dan jantung karena ukurannya yang besar.
"Larva cacing gelang memang memiliki siklus hidup melalui pembuluh darah dan saluran napas yang kadang menyebabkan gangguan nafas, namun tidak menyebabkan kematian," jelas dr Anggraini.
(kna/kna)