WHO Bantah Keras Klaim Trump Terkait Tylenol Picu Autisme

2 weeks ago 19
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara tegas menolak klaim kontroversial dari pemerintahan Donald Trump yang menyebut penggunaan asetaminofen (bahan aktif dalam Tylenol) selama kehamilan dapat meningkatkan risiko autisme.

WHO lebih lanjut menekankan bahwa tidak ada konsensus ilmiah yang mendukung hubungan semacam itu.

"Penelitian ekstensif, termasuk studi skala besar selama dekade terakhir, tidak menemukan hubungan yang konsisten," kata badan kesehatan global itu dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"WHO merekomendasikan agar semua wanita terus mengikuti saran dari dokter atau petugas kesehatan mereka, yang dapat membantu menilai keadaan individu dan merekomendasikan obat-obatan yang diperlukan," tambah mereka.

Klaim Kontroversial Trump dan Pejabat Kesehatan AS

Kekhawatiran ini meningkat setelah Donald Trump, bersama dengan pejabat kesehatan senior termasuk Robert F. Kennedy Jr., mengeluarkan peringatan tentang asetaminofen. Mereka menuding obat pereda nyeri tersebut berkontribusi pada peningkatan angka autisme.

Pengumuman tersebut juga mencakup rencana untuk studi baru yang meneliti potensi hubungan antara vaksin masa kanak-kanak dan autisme.

"Mengonsumsi Tylenol itu tidak baik... semua wanita hamil harus berbicara dengan dokter mereka tentang membatasi penggunaan obat ini selama kehamilan," kata Trump.

WHO menekankan bahwa semua obat harus digunakan dengan hati-hati selama kehamilan, terutama pada tahap awal. Namun, organisasi itu menunjuk pada studi-studi sebelumnya yang menyuarakan kekhawatiran tentang asetaminofen dianggap cacat dan sejak saat itu telah didiskreditkan.

Sementara itu, para ahli medis lain segera menyuarakan kekhawatiran tentang klaim tak berdasar dari pemerintahan Trump. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merilis pernyataan yang mengatakan bahwa penggunaan asetaminofen dalam kehamilan menyebabkan autisme sangat tidak bertanggung jawab.

"Saran bahwa penggunaan asetaminofen dalam kehamilan menyebabkan autisme tidak hanya sangat mengkhawatirkan bagi para klinisi tetapi juga tidak bertanggung jawab, mengingat pesan berbahaya dan membingungkan yang mereka kirimkan kepada pasien hamil."

Autisme sendiri diperkirakan memengaruhi 62 juta orang di seluruh dunia. Asal-usulnya yang pasti masih belum jelas, dengan para peneliti menunjuk pada campuran faktor genetik dan lingkungan.

Isu autisme dan kondisi perkembangan saraf lainnya diharapkan menjadi fokus utama dalam pertemuan tingkat tinggi PBB tentang kesehatan mental dan penyakit tidak menular yang dijadwalkan pada beberapa hari mendatang.

Simak Video "Video: Dear Trump, Klaim Tylenol Picu Autisme Dibantah WHO Nih!"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)


Read Entire Article