Keluhan sakit perut kerap dianggap sepele, apalagi jika disertai rasa begah atau kembung. Banyak orang langsung mengira itu hanya gejala asam lambung. Namun, pengalaman seorang wanita muda usia 20-an di DKI Jakarta bernama Vya menunjukkan kondisi ini menjadi tanda penyakit lain yang lebih serius, yakni endometriosis.
Vya menceritakan awalnya sering merasa perut kembung setiap hari, mirip gejala masuk angin. Ia mencoba berbagai cara sederhana, mulai dari minum air hangat hingga mengonsumsi obat herbal, tetapi keluhan tidak pernah benar-benar hilang.
Keluhan semakin parah saat menjelang menstruasi, lantaran disertai rasa nyeri di perut. "Dua hari sebelum haid itu sakitnya sudah banget. Pas hari pertama dan kedua, perut rasanya nyeri banget sampai nggak tertahan. Volume darah juga banyak sekali, bisa sampai ganti pembalut panjang 25 cm empat sampai lima kali sehari, bahkan sering bocor deras," ungkapnya dalam video viral di TikTok, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Vya, tiga hari setelahnya kondisi mulai berangsur normal. Namun, siklus ini terus berulang setiap bulan. Ia sempat mengira hanya masuk angin atau asam lambung karena perutnya selalu terasa penuh gas.
Hal yang membuatnya semakin khawatir, rasa sakit di perut mulai terasa intens dan tak lagi bisa ditangani dengan painkiller biasa. "Beberapa kali sampai harus ke UGD karena efek obat pereda nyeri nggak mempan. Sakitnya dahsyat banget, bikin aktivitas sehari-hari jadi terganggu," kata Vya.
Kondisi ini membuatnya memeriksakan diri ke dokter umum, lalu dirujuk ke dokter kandungan atau spesialis obgyn. Dari hasil pemeriksaan USG, dokter mencurigai adanya masalah. Setelah berkonsultasi dengan beberapa SpOG di sejumlah rumah sakit, hasilnya sama, Vya dinyatakan endometriosis.
Endometriosis adalah kondisi medis kronis saat jaringan yang mirip dengan lapisan dinding rahim atau endometrium tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba falopi, atau organ lain di rongga panggul dan perut. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri hebat saat menstruasi, nyeri panggul, gangguan kesuburan, dan gejala lain seperti kelelahan, mual, atau masalah pencernaan.
Kisah Vya menegaskan bahwa tidak semua sakit perut dan perut kembung berarti asam lambung. Bila gejala terus berulang, nyeri semakin parah, atau tidak membaik dengan obat biasa, segera periksakan ke dokter. Diagnosis tepat sejak dini sangat penting agar pengidapnya bisa mendapat terapi yang sesuai, mulai dari pengobatan hormonal, obat pereda nyeri khusus, hingga tindakan medis tertentu.
Vya saat ini masih rutin menjalani pemeriksaan dan pengobatan agar memastikan kondisi endometriumnya tidak bertambah parah.
(naf/naf)