Viral di India, Ini Alasan Dokter Obgyn Senior Lakukan 21 Operasi Caesar dalam 10 Jam

1 month ago 29

Jakarta -

Dokter spesialis obgyn senior di India belum lama ini ramai disorot pasca melakukan 21 operasi caesar hanya dalam satu shift yakni 10 jam. Hal ini memicu kekhawatiran keamanan proses bersalin, mengingat dilakukan dalam waktu singkat, pemerintah setempat juga mempertanyakan pertimbangan dokter bernama Kantheswar Bordoloi tersebut sembari meminta bukti detail rekam medis.

Kejadian ini juga dinilai menggambarkan adanya 'epidemi operasi caesar' yang terus meningkat di India. Dalam sebuah makalah tahun 2023, angka persalinan caesar di India meningkat secara signifikan setiap tahun.

Dari sekitar 17 persen pada akhir tahun 90-an, menjadi 21 persen pada 2023. Data tersebut juga menunjukkan persalinan caesar umum dilakukan orang yang berasal dari kalangan ekonomi ke atas, tinggal di perkotaan, dan memiliki riwayat pendidikan lebih tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Epidemi operasi caesar sempat dibahas dalam artikel The Lancet 2018, epidemi tersebut didefinisikan sebagai peningkatan kasus operasi caesar dalam proses bersalin, yang rupanya tidak melulu berkaitan dengan alasan medis.

Penggunaan operasi caesar untuk alasan non-medis patut dikhawatirkan karena prosedur ini dikaitkan dengan efek jangka pendek dan jangka panjang serta biaya kesehatan cukup besar.

"Penggunaan operasi caesar telah meningkat selama 30 tahun terakhir, melebihi 10-15 persen kelahiran yang dianggap optimal, dan tanpa manfaat maternal maupun perinatal yang signifikan," demikian laporan studi tersebut.

Sementara kasus dr Bordoloi tengah di-investigasi lebih lanjut. Ia berdalih melakukan operasi caesar atas permintaan yang tiba-tiba melonjak dalam satu hari tersebut.

"Saya menangani kasus-kasus darurat satu demi satu, dan jumlahnya tiba-tiba melonjak. Saya bekerja cepat, tetapi semua prosedur medis yang diperlukan tetap diikuti," ujarnya, menurut laporan media India, The Assam Tribune.

"Apa yang saya lakukan bukanlah hal yang aneh, dan dokter lain juga melakukan banyak operasi dengan kecepatan seperti itu. Mungkin ada yang mengeluhkan saya," cerita dia.

Menurutnya, 19 dari 21 ibu dan bayi baru lahir telah dipulangkan dalam kondisi stabil, sementara dua masih dirawat di rumah sakit, termasuk satu yang dipindahkan ke Gauhati Medical College and Hospital, salah satu institusi medis terkemuka di wilayah tersebut.


(naf/naf)

Read Entire Article