Viral Black Mamba di Medsos, dr Boyke Beri Catatan Do's and Dont's Pakai Dildo

1 day ago 23
Jakarta -

Viral istilah 'black mamba' di media sosial yang disematkan pada penampakan dildo atau alat bantu seks.

Penggunaan alat bantu seksual atau sex toy seperti dildo dan vibrator belakangan memang semakin umum. Terlebih, bagi pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh long distance relationship (LDR), sex toy kerap menjadi solusi sementara untuk menjaga keintiman.

Namun, di balik manfaatnya, penggunaan sex toy ternyata menyimpan sejumlah risiko jika tidak dilakukan secara bijak. Hal ini diungkapkan oleh pakar seks dr Boyke Dian Nugraha, SpOG.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jangan Sampai Kecanduan

dr Boyke mengingatkan agar penggunaan sex toy tidak menjadi kebiasaan yang berlebihan. Ia menceritakan pengalaman menemui pasien yang justru lebih menikmati berfantasi dan menggunakan dildo dibandingkan berhubungan langsung dengan suaminya.

"Akhirnya dia lebih senang pakai dildo daripada berhubungan seks dengan suami. Apalagi yang sekarang kan ada yang dicampur dengan vibrator, pakai baterai. Mr P biasa kan nggak bisa bergetar begitu," jelas dr Boyke saat dihubungi detikcom Sabtu (6/9/2025).

Kondisi seperti itu, kata dia, bisa menimbulkan ketergantungan. Seseorang bisa kehilangan sensasi alami dari hubungan seksual dengan pasangan karena terbiasa mendapatkan stimulasi buatan dari alat yang bergetar secara intens.

Untuk mencegah hal tersebut, dr Boyke menyarankan agar penggunaan sex toy dilakukan secara terjadwal dan tidak setiap kali melakukan hubungan intim. Jika dalam sebulan terjadi delapan kali hubungan seksual, cukup dua atau tiga kali saja menggunakan dildo sebagai variasi.

"Gunakan sebagai variasi. Sisanya tetap dengan cara biasa, agar tubuh dan pikiran tidak bergantung pada alat itu saja," katanya.

Risiko Medis: Lecet hingga Keputihan

Selain potensi kecanduan secara psikologis, penggunaan sex toy yang tidak tepat juga bisa membawa risiko medis. dr Boyke mengaku pernah menangani pasien yang mengalami keputihan berkepanjangan dan ternyata rutin menggunakan dildo tanpa mengetahui bahan dasar alat tersebut.

"Saya tanya, itu dido-nya dari silikon medis nggak? Dia nggak tahu. Nah itu bisa jadi penyebab infeksi atau keputihan," jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga menyebut risiko lecet pada area kewanitaan akibat kurangnya pelumasan atau penggunaan alat yang terlalu keras dan tidak disesuaikan dengan kondisi tubuh. Bahkan, ia pernah menemui pasien yang mengalami luka karena dildo digunakan terlalu dalam tanpa pelumas yang cukup.

"Ada juga kasus suami yang memasukkan dildo terlebih dahulu supaya istrinya terangsang dulu. Tapi pembasahannya kurang, malah jadi lecet. Ini berbahaya kalau tidak paham cara penggunaannya," ujar dr Boyke.

(naf/up)


Read Entire Article