Travel Warning Negara Sahabat ke RI, Tak Ganggu Pariwisata

14 hours ago 4

Mataram -

Beberapa negara mengeluarkan travel warning ke Indonesia seperti Amerika Serikat, Sri Lanka, Australia, Singapura, China, Malaysia, Prancis, Jepang, Filipina sampai Inggris dan Kanada.

Namun travel warning ini disebut hal yang biasa dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara dalam kondisi seperti ini. Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan peringatan itu sebagai bentuk kehati-hatian warga negara asing (WNA) yang akan berlibur ke suatu daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alarm itu dikeluarkan buntut aksi demonstrasi di beberapa daerah yang berujung ricuh hingga pembakaran dan perusakan fasilitas umum di berbagai daerah.

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menjawab soal travel warning ini. Dia mengatakan travel warning merupakan hal biasa dalam kondisi seperti ini. Peringatan itu sebagai bentuk kehati-hatian warga negara asing (WNA) yang akan berlibur ke suatu daerah.

"Beda halnya kalau pemerintah mengeluarkan status travel ban atau pelarangan perjalanan. Kalau travel ban pelarangan itu baru berbahaya. Tapi kalau travel warning itu cuma cukup hati-hati. Itu sama artinya kalau anak istri kita keluar dari rumah, kita bilang 'hati-hati ya, Nak'," ungkap Iqbal seperti dilansir dari detikBali.

Status travel warning ini, Iqbal melanjutkan, sama sekali tidak mengganggu kunjungan wisatawan dan masuknya investor ke NTB. Untuk memastikannya, Iqbal telah mendapat telepon dari sejumlah investor yang telah dan akan masuk ke NTB.

Menurut dia, pembakaran kantor DPRD NTB di Jalan Udayana, Kota Mataram, oleh massa demo tidak mengurungkan niat para investor untuk berinvestasi di Bumi Gora.

"Saya dapat telepon dari teman-teman investor yang sudah masuk maupun akan masuk ke NTB. Saya kirimin aja video bule-bule di Mataram masih jalan santai. Ini untuk memberikan gambaran ke dunia internasional bahwa kondisi aman terkendali," ungkap Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki itu.

Dia menjelaskan status peringatan itu dalam kondisi seperti ini dibagi dalam tiga kategori. Ada travel alert (pemberitahuan), travel warning (peringatan), serta travel ban (pelarangan). Untuk status travel warning, jelas dia, wisatawan hanya dimintai tetap berhati-hati.

"Mereka yang berkunjung asuransinya tetap dibayar, jika terjadi ada apa-apa begitu. Kalau travel ban, orang perjalanan keluar daerah dan kalau ada apa-apa, asuransi tak dibayar," bebernya.

Status travel warning dianggap Iqbal tidak terlalu berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke NTB. Apalagi sekarang, pasca insiden pembakaran gedung DPRD NTB tiga hari lalu, kondisi NTB sudah mulai kondusif.

"Tidak (mengganggu kunjungan wisatawan) kalau travel warning pengaruhnya tidak besar. Saya pikir tidak akan sampai ke level itu (travel ban). Masa gagapnya sudah selesai dan masyarakat cepat sekali beradaptasi dan bersikap," tandas Iqbal.

Sementara Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyebut sektor pariwisata Indonesia dipastikan tetap kondusif. Dia menegaskan bahwa seluruh destinasi wisata di Indonesia tetap aman dan dapat diakses oleh wisatawan mancanegara.

"Kementerian Pariwisata Republik Indonesia memastikan bahwa Indonesia tetap menyambut kehadiran wisatawan mancanegara. Kementerian Pariwisata menjamin semua destinasi wisata tetap bisa diakses seperti biasa. Kami sangat memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan para wisatawan agar memiliki kenangan indah berwisata di Indonesia," kata Menpar Widiyanti.


(ddn/ddn)

Read Entire Article