Tolak Kerja Sama Sampah, Massa Paksa Masuk Kantor Bupati Pandeglang

Pandeglang -

Protes terkait kerja sama penampungan sampah di TPA Bangkonol antara Pemkab Pandeglang dan Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) terus mengalir. Mahasiswa yang tergabung aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pandeglang dan masyarakat turut melakukan protes.

Dalam aksi itu, sejumlah massa aksi silih berganti menyampaikan orasi protes kepada Bupati Pandeglang. Massa aksi juga tampak melakukan pembakaran ban di halaman kantor bupati.

Aksi saling dorong sempat terjadi saat massa aksi memaksa memasuki kantor Bupati Pandeglang. Namun aksi itu dihadang petugas.

Massa aksi meminta Pemkab Pandeglang membatalkan perjanjian kerja sama tersebut karena bisa merugikan masyarakat. Mahasiswa menilai Pemkab Pandeglang sampai saat ini belum mampu mengelola sampah lokal yang masih tercecer di 35 kecamatan.

"Batalkan kerja sama antara Pemkab Pandeglang dengan Tangsel terkait penampungan sampah!" kata salah satu massa aksi, Kamis (14/8/2025).

Menurut dia, gelombang penolakan juga telah disampaikan oleh masyarakat yang tinggal di TPA Bangkonol. Seharusnya, penolakan itu harus menjadi pertimbangan pimpinan agar bisa membatalkan kerja sama.

"Tidak ada keputusan kongkrit terkait pembatalan kerja sama sampah," katanya.

Sebagai informasi, Pemkab Pandeglang telah menekan perjanjian kerja sama dengan Pemkot Tangerang Selatan. Dalam sehari, Pemkab Pandeglang bakal menerima sampah 500 ton dari Tangsel.

"Untuk per hari akumulasinya dari Tangerang Selatan sekitar 300 sampai dengan 500 ton, tapi inikan baru targetan. PAD Rp 9 miliar kalau targetan 500 ton per hari bisa terpenuhi pengiriman dari Tangerang Selatan," kata Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi, Senin (28/7).

(jbr/jbr)