Ternyata Ini Alasan Larva Kamitetep Bikin Gatal-gatal

7 hours ago 2
Jakarta -

Pernah nggak, lagi beberes rumah, tiba-tiba ketemu 'bungkus kecil' yang bentuknya aneh, menempel di dinding atau pojokan lemari? Bentuknya mirip kantong mini dari debu dan serat kain, kadang malah bisa bergerak pelan-pelan. Hewan ini disebut juga kamitetep.

Pakar ilmu serangga dan hama tumbuhan dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Ir Edhi Martono, Msc, PhD beberapa waktu lalu menjelaskan, kamitetep merupakan fase larva dari hewan sejenis ngengat yang metamorfosisnya mirip kupu-kupu. Tidak banyak riset tentang kamitetep karena menurutnya hewan ini tidak dianggap sebagai serangga yang mengganggu.

Adapun kamitetep memiliki nama ilmiah Phereoeca uterella, sering juga disebut casebearer caterpillar, yakni fase larva dari ngengat keluarga tineid. Dikutip dari University of Florida, larva ini membuat kantong pelindung atau 'selimut' dari benang halus mirip sutra yang dipintal setelah menetas dari telur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggapan bahwa kantong pelindung tersebut adalah kotoran bisa jadi tidak sepenuhnya salah, karena dalam beberapa kasus, larva ini memang menempelkan partikel tanah di bagian luar kantong pelindungnya.

Bahan lain yang juga ditempelkan pada benang tersebut antara lain pasir, rambut, dan kotoran serangga. Kantong pelindung ini berfungsi melindungi larva selama tahap pertumbuhannya, dan hanya dilepaskan ketika sudah menjadi ngengat dewasa.

Larva ini tidak pernah benar-benar keluar dari kantong pelindungnya, hanya sebagian tubuhnya yang muncul untuk merayap menggunakan kaki depannya.

Larva akan memperbesar 'selimutnya' seiring pertumbuhan dengan menambahkan lebih banyak benang halus. Jika ditemukan kantong pelindung yang diam dengan kedua ujung tertutup, kemungkinan besar itu adalah kamitetep atau Phereoeca uterella dalam tahap pupa.

Pada tahap ini, larva menutup rapat kedua sisi 'selimut' dan mengalami metamorfosis di dalamnya, lalu akan keluar sebagai ngengat dewasa.

Alasan Kamitetep Bikin Gatal

Prof Edhi mengatakan, makanan kamitetep antara lain semut dan serangga yang sudah mati. Namun, belum diketahui apakah larva ini juga menggigit manusia.

Dirinya juga meragukan anggapan bahwa kamitetep mengandung racun yang memicu gatal-gatal. Menurutnya, gatal-gatal di kulit yang muncul saat mengalami kontak dengan kamitetep lebih disebabkan oleh kotoran yang membungkus serangga tersebut.

"Kayaknya nggak sih. Yang membuat gatal karena selubungnya ini kotor. Kalo sampai kesentuh kemudian menjadi kemerah-merahan gitu kan, seperti kena ulat berbulu," terang Prof Edhi.

"Oleh karena itu gatal-gatalnya juga tidak khas kan, sama saja dengan gatal-gatal kayak yang lain," jelasnya.

Gejala Gatal Kamitetep

Spesialis dermatologi Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpDVE, Subsp.OBK, FINSDV, FAADV, beberapa waktu lalu juga membeberkan sejumlah gejala akibat kamitetep. Di antaranya:

  • kemerahan yang melebar
  • gatal pada area kulit kemerahan
  • pembengkakan
  • iritasi atau nyeri pada kulit.

Dokter yang akrab disapa dr Darma tersebut menyarankan untuk mencuci bagian tubuh yang terkena kamitetep dengan sabun. Ia juga menyarankan untuk tidak menggaruk karena justru bisa memperparah gejala.

"Kompres air dingin guna untuk mengurangi gatal ataupun sakit dan jika keluhan memburuk segera berobat ke dokter," sarannya.

(suc/suc)


Read Entire Article