Mendengar kabar anak didiagnosis kanker bukanlah hal yang mudah bagi setiap keluarga. Tantangan terbesar biasanya terletak pada aspek emosional yang harus diterima orang tua.
Hal ini disampaikan Konselor Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), Dewi Simangunsong, M.Th. Menurutnya, banyak orang tua pasien mengalami guncangan psikologis yang berat saat pertama kali mendengar kabar tersebut.
"Untuk pertama kali, kondisi yang diterima orang tua pasien tentunya terpukul, sedih, mungkin juga bingung. Tidak sedikit yang membutuhkan waktu lama untuk bisa menerima kenyataan," ungkap Dewi saat ditemui detikcom di Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, dalam pengalaman mendampingi keluarga pasien, konselor harus tekun dan telaten. Sebab, situasi ini bukan hanya menyangkut medis, tetapi juga kondisi batin orang tua maupun anak yang bersangkutan.
Menurut Dewi, bentuk dukungan paling efektif bukan sekadar memberi nasihat, melainkan hadir untuk mendengarkan. "Konselor berusaha memberi wadah agar orang tua bisa menyampaikan keluh kesahnya. Dari sana, barulah sedikit demi sedikit diberikan arahan untuk langkah selanjutnya," jelasnya.
Selain kepada orang tua, pendekatan emosional juga diberikan langsung kepada anak pengidap kanker. Hal ini penting agar mereka tetap merasa diterima, didukung, dan tidak sendirian dalam proses pengobatan yang berat.
"Intinya, kita hadir untuk menemani. Bukan hanya bicara soal medis, tapi juga tentang kekuatan mental dan emosional keluarga. Itu sangat menentukan perjalanan anak dalam melawan kanker," tutup Dewi.
(naf/kna)