Taiwan Temukan Residu Pestisida di Indomie Soto Banjar Limau Kuit

1 month ago 14
Jakarta -

Otoritas Taiwan melaporkan satu bacth mi instan merek Indomie varian rasa Soto Banjar Limau Kuit produksi Indonesia ditemukan mengandung residu pestisida etilen oksida pada tingkat yang tak memenuhi standar negara tersebut.

Dikutip dari Food and Drug Administration (FDA) Taiwan, bath Indomie tersebut memiliki batas kadaluwarsa 19 Maret 2026.

Saat ini, The Centre for Food Safety (CFS) atau Pusat Keamanan Pangan Taiwan sedang menyelidiki apakah produk yang dimaksud diimpor ke Hong Kong dan sedang menghubungi otoritas terkait untuk informasi lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konsumen harus membuang produk dan tidak mengonsumsinya," demikian tulis laporan CFS.

Selain itu, produk yang didapatkan melalui pembelian daring atau perjalanan internasional tidak dapat dikecualikan. Sementara itu, pihak CFS akan tetap waspada dan memantau setiap perkembangan baru serta mengambil tindakan yang tepat bila diperlukan.

Apa Itu Etilen Oksida?

Etilen Oksida (EtO) merupakan zat karsinogen atau pemicu kanker di luar ambang batas. Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati, PhD, Apt, beberapa waktu lalu menyebut zat tersebut merupakan semacam residu bukan bahan tambahan. Tujuannya untuk mensterilkan produk mi instan saat proses produksi atau penyimpanan agar terhindar dari bakteri.

"Makanya itu jumlahnya sangat kecil dan semua negara sepakat bahwa itu bahan berbahaya atau karsinogen tadi, maka ada batas maksimalnya," ujar Prof Zullies dalam acara detikPagi, Jumat (28/4/2023).

"Sehingga artinya apa? Kalau di atas batas itu, ada kemungkinan potensi bahaya. Tetapi kalau sedikit saja, mungkin masih aman walaupun ada. Karena mungkin in certain level kita nggak bisa benar-benar menghilangkan sama sekali residunya," lanjutnya.

Prof Zullies menambahkan setiap negara memiliki aturannya masing-masing dalam menentukan batas aman penggunaan EtO. Misalnya, di negara-negara Uni Eropa yang sudah melarang penggunaan EtO.

"Karena regulasi di berbagai negara ini berbeda-beda, yang ketat ini di Uni Eropa. Di Uni Eropa ini ketat sekali bahkan mereka sudah melarang penggunaan Etilen Oksida untuk sterilisasi," bebernya.

Simak Video "Video: Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Prabowo: Sebagian Masuk Akal, Sebagian Perlu Dirundingkan"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)


Read Entire Article