Sebab Keracunan di MBG, Bakteri hingga Zat Kimia

1 week ago 16

Jakarta -

Hari ini, Rabu (1 Oktober 2025) DPR memanggil Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kemenkes RI. Pemanggilan ini berkaitan dengan maraknya kasus keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) beberapa waktu lalu di sejumlah daerah.

Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memaparkan penyebab maraknya kasus keracunan tersebut. Menurut Dadan, kasus ini terjadi akibat adanya pelanggaran SOP oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG. Salah satu bentuk pelanggaran misalnya adalah waktu pembelian bahan makanan. BGN sudah memberikan aturan jika semua bahan makanan harus dibeli pada H-2, namun kenyataannya ada sejumlah dapur yang membeli bahan makanan pada H-4.

Dadan juga menyebut soal pembagian wilayah pembagian program MBG yaitu wilayah I di Pulau Sumatera, wilayah II Pulau Jawa, dan wilayah III untuk Indonesia bagian timur. Mayoritas kasus keracunan terjadi di Pulau Jawa. Dadan juga menyebut pelanggaran SOP lain seperti jeda waktu memasak yang terlalu jauh dengan waktu pembagian makanan kepada siswa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, hingga September 2025 tercatat 6.517 kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) sejak program tersebut diluncurkan pada Januari 2025. Sementara itu di daerah tertentu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut jika sumbernya berasal dari bakteri.

Sekitar 60 persen anak mengeluhkan mual dan pusing sebagai gejala awalnya. Sementara 20 lainnya mengeluhkan sesak napas dan muntah. Menkes menyebut secara medis penyebab keracunan terbagi menjadi tiga yakni infeksi bakteri, virus, hingga zat kimia. Menkes menyebut pemerintah akan rutin mengambil sampel dan menyiapkan reagen untuk mempercepat deteksi 'biang kerok' bakteri pemicu keracunan MBG.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Taruna Ikrar yang juga hadir dalam RDP tersebut mengatakan ada kandungan kimia yaitu histamin. Mengutip detikHealth, histamin kerap terdapat pada ikan tidak segar, terkontaminasi atau disimpan pada suhu dan sanitasi yang buruk.

Selanjutnya, BPOM memberikan rekomendasi kepada BGN terkait munculnya bakteri dalam proses penyajian, penyimpanan, serta bahan baku yang tidak segar. Taruna meminta agar SPPG sebelumnya dibekali sertifikat HACCP Hazard Analysis and Critical Control Point, agar kasus tidak terulang di kemudian hari.

Sebelumnya, Presiden Prabowo juga angkat bicara soal kejadian yang menghebohkan ini. Dalam kesempatan saat berpidato di acara Akad Massal 26.000 unit kredit pemilikan rumah (KPR) di Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Jawa Barat, Senin (29/9/2025). Saat itu, Prabowo mengatakan jika MBG merupakan tekad pemerintah untuk memperbaiki gizi generasi muda Indonesia. Oleh sebab itu, ia menyebut jika program ini tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Dalam kesempatan lain, Prabowo menyebut jika dirinya akan melakukan perbaikan atas kondisi ini. Hal tersebut ia katakan dalam acara Munas VI PKS pada Senin (29/9) lalu.

"Saudara-saudara sekalian tadi saya singgung bahwa banyak kekurangan kita banyak kesulitan kita bahwa ada penyimpangan sistemik, iya, sistem ini harus kita perbaiki dan insyaallah dengan dukungan Saudara-saudara kita akan perbaiki sistem ini," kata dia.

Lalu seperti apa hasil RDP hari ini? Akankah MBG dihentikan sementara sembari pemerintah melakukan perbaikan? Ikuti ulasannya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.

Beralih ke Jawa Timur, detikSore akan mengulas lebih dalam kabar terbaru misi penyelamatan puluhan santri yang terjebak di reruntuhan masjid Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Hingga saat ini, tim SAR sudah mengevakuasi 3 jenazah santri. Dalam video yang beredar, tim penyelamat juga sempat berkomunikasi dengan korban selamat yang masih terjebak dalam reruntuhan.

Bagaimana situasi terbaru di sana? Apa strategi penyelamatan yang akan dilakukan oleh tim SAR gabungan? Ikuti laporan langsung Jurnalis detikJatim selengkapnya.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.


"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"

(far/vys)

Read Entire Article