Pitan 2025-08-07 17:13:22

Eks wartawan Tempo dan Gatra, Taufik Abriansyah, sudah menyelesaikan gowes Sabang-Merauke. Pertama Bandung Barat – Sabang, kedua Bandung Barat – Merauke.
“Apabila ‘kota kembar’ Sabang-Merauke kita hubungkan dengan sau garis lurus, maka garis penghubung ini akan memotong Sang Khatulistiwa kira-kira di tengah-tengah Pulau Kalimantan denan sudut 17 derajat,” tulis B Setiadidjaja di buku Arti Angka2 Keramat 17-8-45.
Setiadidjaja yangmenulis buku itu pada 1965 menyebut geografi Indonesia menyimpan angka-angka keramat. Angka-angka itu berkaitan dengan tanggal proklamasi kemerdekaan 17-8-1945.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
“Istilah Sabang Merauke bukanlah hanya suatu national entity, satu kesatuan kebangsaan, dan juga suatu state entity, kesatuan kenegaraan, dan juga suatu ideological entity, kesatuan ideologis, yang dinamis, dan bahkan suatu entity of social consciousness like a burning fire, suatu kesatuan cita-cita sosial yang hidup laksana api unggun,” lanjut Setiadidjaja, mengutip ucapan Bung Karno.
Lalu, ditetapkan titik pusat wilayah Indonesia ada di selat Sulawesi. Jika ditarik garis dari Candi Borobudur melintasi titik pusat itu, garis itu akan membentuk sudut 34 derajat (2x17) saat bertemu dengan garis Khatulistiwa.
Angka 17 juga bisa diperoleh dari menghitung huruf Republik Indonesia. Jumlahnya 17. Lalu angka 8 didapat dari mana?
Setiadidjaja menghitung jumlah huruf dalam nama proklamator Sukarno. Saat memproklamasikan Indonesia, Bung Karno masih memakai ejaan lama di namanya: Soekarno. Jumlahnya ada delapan.
Nah untuk, angka 45, Setiadidjaja mencarinya dari lambang negara. Burung Garuda mencengkeram pita bertulis Bhinneka Tunggal Ika. Jumlah hurufnya 18.
Lalu nama bendera, Sang Merah Putih, jumlah hurufnya 14. Sedangkan judul lagu kebangsaan, Indonesia Raya, jumlah hurufnya 13.
Berapa jika ditotal? Ada 45 huruf, kata Setiadidjaja.