Saat Prabowo Beri Hormat dan Peluk Anak-anak Disabilitas di Bangka Belitung

1 week ago 7
Presiden Prabowo Subianto memeluk siswa sekolah yang mengalami disabilitas saat tiba kunjungan kerja di Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). Foto: YouTube/ Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Bangka Belitung, Senin (6/10) pagi. Prabowo menyaksikan penyerahan aset rampasan negara senilai triliunan rupiah kepada PT Timah Tbk di Pangkal Pinang.

Prabowo didampingi Jaksa Agung ST Burhanuddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Kepala Bakamla Laksdya TNI Irvansyah.

Presiden Prabowo Subianto memeluk siswa sekolah yang mengalami disabilitas saat tiba kunjungan kerja di Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). Foto: YouTube/ Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto memberikan hormat ke siswa sekolah yang mengalami disabilitas saat tiba kunjungan kerja di Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). Foto: YouTube/ Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto foto bersama dengan siswa sekolah yang mengalami disabilitas saat tiba kunjungan kerja di Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). Foto: YouTube/ Prabowo Subianto

Ada momen menarik saat Prabowo menyalami dan memeluk anak-anak disabilitas. Momen itu dibagikan melalui video pendek.

Nampak Prabowo menggunakan pakaian safari khas cokelatnya dan topi biru.

Prabowo memberikan hormat lalu menyalami satu per satu anak-anak disabilitas yang duduk di kursi roda. Anak-anak ini berasal dari tingkat SD hingga SMA.

Setelah menyalami, Prabowo berbincang dengan guru dilanjutkan foto bersama.

Presiden Prabowo Subianto meninjau penyerahan aset negara dari tambang timah ilegal di Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). Foto: YouTube/ Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto meninjau penyerahan aset negara dari tambang timah ilegal di Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). Foto: YouTube/ Prabowo Subianto

Prabowo menyebut, kerugian negara akibat tambang ilegal di Bangka Belitung mencapai Rp 300 triliun.

“Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, kerugian negara total Rp 300 triliun. Kerugian negara sudah berjalan Rp 300 triliun, ini kita berhentikan,” kata Prabowo.

Ia menjelaskan, nilai aset dari enam smelter dan barang-barang yang disita hampir mencapai tujuh triliun rupiah. Namun, menurutnya, nilai tanah jarang yang belum diurai bisa jauh lebih tinggi.

“Nilainya dari enam smelter dan barang-barang yang disita mendekati enam sampai tujuh triliun. Tapi, tanah jarang yang belum diurai, mungkin nilainya lebih besar, sangat besar, tanah jarang. Monasit ya, monasit itu satu ton itu bisa ratusan ribu dolar, 200 ribu dolar,” katanya.

Read Entire Article