Respons Kepala BGN usai SMP di Rembang Tolak 763 Porsi MBG

1 week ago 12
Jakarta -

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menanggapi kejadian SMPN 5 Rembang, Jawa Tengah yang menolak sebanyak 763 porsi makan bergizi gratis (MBG) karena dianggap tidak layak konsumsi. Berkaitan dengan hal tersebut, Dadan menghormati keputusan pihak sekolah.

Menurutnya, keamanan dan kesehatan penerima MBG harus diutamakan. Jangan sampai makanan yang tidak aman dikonsumsi oleh siswa, sehingga memicu masalah keracunan. Terlebih beberapa waktu terakhir kasus keracunan setelah makan MBG banyak terjadi di daerah-daerah lain.

"Gini, pokoknya setiap apa saja yang membuat itu aman bagi penerima manfaat tentunya harus kita hormati," ucap Dadan ketika ditemui awak media di Kantor Kemenkes, Kamis (3/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menu yang ditolak oleh SMPN 5 Rembang berupa nasi kuning, ayam goreng tepung, kering tempe, sayur tomat potong, selada, dan satu buah jeruk. Pihak sekolah mengatakan nasi yang diterima sudah berair dan lembek.

Ketua Satgas MBG SMPN 5 Rembang Indri Lestari mengatakan pihaknya sudah mencicipi nasi tersebut. Namun, rasa nasi sudah tidak enak di lidah. Tekstur nasinya tampak menggumpal dan lengket ketika dibuka.

"Tidak mungkin saya kasihkan ke anak saya dengan kondisi seperti ini. Nasinya berair menuju proses basi, berair, berlendir," ujar Indri dikutip dari detikJateng.

"Kita buka dulu, lihat apa menunya. Ternyata nasinya berair. Langsung kita cicipi juga, kelet semua, lengket. Rasanya tidak enak. Ada 763 porsi dikembalikan ke dapur SPPG," tandasnya.

Simak juga Video 'SPPG Polri Pejaten Terapkan Sanitasi Ketat Cegah Keracunan MBG':

(avk/kna)


Read Entire Article