Jakarta -
Orang dengan penyakit ginjal umumnya perlu mengikuti pola makan rendah natrium, protein, kalium, dan fosfor. Ini berarti harus membatasi atau menghindari makanan tertentu, seperti sayuran tertentu.
Ginjal memiliki banyak fungsi penting bagi kesehatan, termasuk menyaring produk limbah dan kelebihan cairan dari tubuh untuk dikeluarkan melalui urine. Ginjal juga berperan dalam mengatur keseimbangan mineral tubuh serta menghasilkan hormon yang merangsang pembentukan sel darah merah.
Ketika seseorang mengidap penyakit ginjal, zat limbah dapat menumpuk di dalam darah. Dokter biasanya menyarankan perubahan pola makan untuk membantu mengendalikan kondisi tersebut sekaligus mendukung fungsi ginjal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayuran yang Harus Dihindari Pengidap Penyakit Ginjal
Dikutip dari Healthline, berikut penjelasannya.
1. Kentang dan Ubi Jalar
Kentang dan ubi jalar merupakan sayuran yang kaya kalium. Satu kentang panggang berukuran sedang (156 g) mengandung sekitar 610 mg kalium, sedangkan satu ubi jalar panggang berukuran sedang (114 g) mengandung sekitar 542 mg kalium.
Beberapa makanan tinggi kalium, termasuk kentang dan ubi jalar, bisa direndam atau dimasak dengan cara tertentu untuk menurunkan kadar kaliumnya.
Beberapa penelitian menunjukkan, merebus kentang dapat secara signifikan mengurangi kandungan kalium, terutama jika direbus mulai dari air dingin. Merendam kentang dalam air selama 5-10 menit juga dapat menurunkan kadar kalium hingga sekitar 20 persen.
Metode ini dikenal sebagai pelindihan kalium (potassium leaching) atau metode double-cook.
Meski begitu, penting diingat bahwa cara ini tidak menghilangkan kalium sepenuhnya. Kentang yang dimasak dengan metode double-cook tetap mengandung cukup banyak kalium, sehingga pengendalian porsi tetap sangat diperlukan untuk menjaga kadar kalium tetap seimbang.
2. Tomat
Tomat termasuk tinggi kalium sehingga sering kali tidak sesuai dengan pedoman diet untuk pengidap penyakit ginjal.
Tomat bisa disajikan mentah, direbus, atau diolah menjadi saus. Namun, 1 cangkir (245 g) saus tomat dapat mengandung sekitar 728 mg kalium.
Meskipun tomat sangat umum digunakan dalam berbagai hidangan, sebenarnya ada beberapa bahan pengganti yang bisa dipilih.
Alternatif dengan kandungan kalium lebih rendah bergantung pada selera masing-masing. Salah satu pilihan yang lezat adalah mengganti saus tomat dengan saus paprika merah panggang, yang memiliki rasa enak sekaligus kadar kalium lebih rendah per porsi.
3. Bayam Swiss, bayam, dan daun bit
Bayam Swiss, bayam, dan daun bit adalah sayuran hijau berdaun yang kaya akan nutrisi dan mineral, termasuk kalium.
Jika disajikan mentah, kandungan kalium pada sayuran ini bervariasi antara 136-290 mg per cangkir (30-38 g).
Saat dimasak, sayuran berdaun akan menyusut menjadi porsi yang lebih kecil, tetapi kandungan kaliumnya tetap sama.
Sebagai contoh, bayam mentah bisa menyusut drastis setelah dimasak. Artinya, setengah cangkir bayam matang akan mengandung jauh lebih banyak kalium dibandingkan setengah cangkir bayam mentah.
Namun, konsumsi tetap perlu dibatasi karena sayuran tersebut juga mengandung oksalat dalam jumlah tinggi. Pada individu yang sensitif, oksalat dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Batu ginjal dapat semakin merusak jaringan ginjal dan menurunkan fungsi ginjal.
Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.
(suc/suc)