Penampakan Ratusan Benang 'Susuk' Emas di Tubuh Pasien, Masuk Lewat Mana?

7 hours ago 1
Jakarta -

Heboh, dokter di Korea Selatan menemukan ratusan benang 'susuk' emas di lutut seorang pasien nenek 65 tahun. Dari foto rontgen yang beredar, dokter menemukan titik-titik benang di area dekat lutut pasien.

Ini berawal dari seorang pasien yang tidak disebutkan namanya, memiliki masalah osteoarthritis di lutut. Osteoarthritis merupakan masalah kesehatan degeneratif yang memicu kekakuan dan nyeri pada sendi.

Dikutip dari Live Science, pasien tersebut sebenarnya sempat beberapa kali menjalani perawatan medis di rumah sakit. Beberapa di antaranya seperti perawatan obat pereda nyeri dan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS), hingga penyuntikan steroid langsung ke lutut. Namun, masalah nyerinya itu tidak kunjung hilang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena merasa tidak ada perubahan, ia memutuskan untuk pergi ke pengobatan alternatif akupuntur. Untuk meredakan rasa nyerinya, ia bisa datang ke terapi beberapa kali dalam seminggu.

Pasien tersebut akhirnya memutuskan untuk kembali rumah sakit karena kondisinya semakin parah. Ia lalu menjalani pemeriksaan rontgen dan dokter menemukan titik benang-benang emas kecil di dalam lutut kiri pasien itu.

Hasil rontgen juga menunjukkan tulang kering bagian dalam sendi telah menebal dan mengeras. Mereka juga menemukan pertumbuhan tulang yang disebut bone spurs pada bagian dalam tulang kering dan tulang paha dekat sendi lutut.

Belakangan, benang-benang tersebut dimasukkan dalam sesi akupuntur yang telah dilakukan pasien. Benang emas itu sengaja ditinggalkan dalam jaringan untuk memberikan stimulasi berkelanjutan.

Tidak dilaporkan dalam studi kasus, apakah benang emas tersebut dikeluarkan pasien atau tidak. Namun, pada kasus-kasus lain, benang biasanya dibiarkan tetap berada dalam tubuh.

Akupuntur dengan benang emas memang umum di Asia untuk pengobatan alternatif osteoarthritis maupun artritis reumatoid. Namun, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitasnya.

Kasus serupa bukan yang pertama di Korea Selatan. Seorang pasien wanita 58 tahun yang mengidap artritis reumatoid pernah menjalani akupunktur benang emas pada pergelangan tangannya.

Bukannya sembuh, kondisi pasien tersebut malah semakin parah. Dokter yang memeriksanya saat itu menyebut kondisi pasien memburuk karena tidak segera mengonsumsi obat anti-rheumatoid dan terlalu lama mengandalkan metode alternatif tersebut.

Benang emas juga dapat bermigrasi dalam tubuh dan fragmennya bisa merusak jaringan sekitar. Beberapa ahli juga memperingatkan bahwa adanya benang emas dalam tubuh bisa menghentikan pasien untuk menjalani MRI, karena ada risiko logam berpindah dan merusak pembuluh darah.

(avk/kna)


Read Entire Article