Pemuda 22 Tahun di AS Bunuh Charlie Kirk, Psikis-Kepribadiannya Jadi Sorotan

1 month ago 30
Jakarta -

Penembak Charlie Kirk teridentifikasi. Pria 22 tahun yakni Tyler Robinson diduga menjadi pelaku penembak mati aktivis konservatif ternama AS, Charlie Kirk.

Tyler adalah warga asli Utah, AS, yang sudah lama tinggal bersama orang tuanya. Tyler Robinson ditangkap pada 12 September setelah seorang anggota keluarganya mengenali wajahnya di rekaman CCTV.

Penyidik menyebut pengakuan keluarga itu sebagai titik balik pencarian besar di AS. Menurut laporan CBS News, orang yang mengenalinya adalah ayah Robinson sendiri. Si ayah mendorong anaknya untuk menyerahkan diri, kemudian menghubungi seorang teman keluarga yang meneruskan informasi tersebut ke kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyelidikan Masih Berlangsung

Dalam konferensi pers pada Jumat, pejabat FBI menolak mengomentari latar belakang Robinson, pandangan politik, maupun motif penembakan.

"Kami yakin orang yang kami tahan adalah pelaku yang benar," ujar juru bicara FBI.

"Namun kami masih menyusun gambaran utuh tentang siapa dia dan alasan tindakannya."

Psikologis-Kepribadian Robinson Disorot

Dikutip dari BBC, sumber menyebut Robinson sempat mengatakan kepada ayahnya bahwa ia lebih memilih bunuh diri daripada menyerahkan diri ke kepolisian.

Ayahnya lalu meminta bantuan seorang pendeta muda, teman keluarga sekaligus petugas keamanan pengadilan, yang akhirnya menghubungi US Marshals. Robinson kemudian berhasil ditangkap. Gubernur Utah Spencer Cox menyatakan, rekaman CCTV memperlihatkan Robinson tiba di kampus UVU menggunakan mobil Dodge Challenger abu-abu pukul 08.29 waktu setempat, hampir empat jam sebelum penembakan.

Menurut Cox, keluarga Robinson mengaku dalam makan malam sebelum penyerangan, ia sempat menyinggung Charlie Kirk, menyebutnya sebagai sosok 'penuh kebencian' yang menyebarkan kebencian.

FBI juga menemukan senjata yang diduga digunakan, yakni senapan Mauser 30-06 dengan teleskop, dibungkus handuk dan disembunyikan di area hutan dekat kampus.

Dikenal Pendiam dan Pintar

"Saya terkejut," kata Kristin Schwiermann, tetangga berusia 66 tahun.

"Dia bukan anak yang saya kenal."

Seperti kebanyakan orang di komunitas tersebut, Robinson, orang tua, dan dua saudara laki-lakinya tat beribadah.

Karenanya, Schwiermann dan yang lainnya merasa aneh ketika lingkungan yang tenang itu dipenuhi dengan van, SUV, dan mobil polisi tak dikenal lainnya.

Ayah Tyler Robinson, Matt, menyadari bahwa putranya menjadi sasaran perburuan yang putus asa ketika foto-fotonya yang mengenakan kaus lengan panjang dan celana jins mulai muncul di televisi dan layar komputer di seluruh negeri.

Keluarga tersebut menghubungi uskup gereja mereka, yang juga seorang tetangga ketika Robinson mengancam akan bunuh diri, menurut sumber penegak hukum yang tidak berwenang membahas penyelidikan tersebut.

Robinson dekat dengan orang tua dan dua saudara laki-lakinya saat tumbuh dewasa, dan sering pergi berkemah atau berburu, kata Schwiermann. Menurut catatan publik, kedua orang tuanya memegang lisensi berburu.

"Mereka dekat, pekerja keras, dan cerdas," katanya.

Robinson bersekolah di Sekolah Dasar Riverside, sekitar setengah mil dari rumah keluarga, dan tempat Schwiermann juga bekerja sebagai kepala petugas kebersihan.

"Dia pendiam, tetapi dia punya teman-teman di sekolah, dan dia tidak pernah membuat masalah," kata Schwiermann.

Dia aktif di gereja secara teratur sejak kecil, tetapi Schwiermann mengatakan belakangan memang semakin jarang ke gereja.

Ia lulus dari Pine View High School di St. George pada tahun 2021, dan Schwiermann menggambarkannya sebagai anak yang cerdas dan berprestasi dalam pelajaran sekolah, yang membantunya mendapatkan beasiswa.

Ibunya, Amber Robinson, menulis di laman Facebook-nya pada tahun 2020 tentang nilai tes bakat putranya di perguruan tinggi, dan mengunggah video Robinson yang sedang membacakan surat permohonan beasiswa.

(naf/naf)


Read Entire Article