Ternyata kaki bisa menjadi salah satu organ tubuh yang perlu diperhatikan. Kaki yang bengkak bisa menjadi indikasi adanya kondisi kesehatan serius atau penyakit berbahaya.
Kaki dan pergelangan kaki yang bengkak sesekali bukanlah hal yang aneh. Ini bisa terjadi setelah berjalan atau berdiri terlalu lama, hingga akibat cuaca panas.
"Jika berlanjut, mungkin perlu menemui dokter karena pembangkakan atau edema bisa menjadi tanda bahaya untuk masalah mendasar yang lebih serius, seperti gagal jantung, trombosis vena dalam (pembekuan darah di vena kaki), penyakit ginjal, atau sirosis hati," jelas para ahli di Harvard Medical School di Amerika Serikat yang dikutip dari Daily Record.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika banyak berdiri, gravitasi menarik darah ke pembuluh darah vena di kaki, dan sebagian air dalam darah memasuki jaringan kaki dan telapak kaki, sehingga menyebabkannya bengkak. Tetapi, ada juga beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pembengkakan serupa karena mempengaruhi pergerakan cairan di dalam tubuh," sambungnya.
Berikut beberapa penyakit yang bisa terlihat dari kondisi di kaki:
1. Trombosis Vena Dalam
Kondisi yang juga dikenal sebagai DVT ini terjadi saat gumpalan darah terbentuk di vena, biasanya di kaki. Gumpalan ini dapat menghalangi aliran darah dari kaki kembali ke jantung, yang mengakibatkan pembengkakan pada kaki dan telapak kaki.
Jika tidak segera ditangani, gumpalan darah terlepas dan mengalir melalui darah ke paru-paru, menyebabkan emboli paru yang berpotensi fatal. Gumpalan tersebut juga dapat mengalir ke otak, yang memicu stroke atau serangan jantung.
"Biasanya, gumpalan darah hanya terjadi pada satu kaki dan membengkak. Meskipun pembengkakan kerap tidak serius, perlu diperiksakan ke dokter," kata para ahli.
Gejala DVT lainnya meliputi:
- Nyeri berdenyut pada satu kaki saat berjalan atau berdiri.
- Kulit terasa hangat di sekitar area yang nyeri.
- Kulit memerah atau menggelap di sekitar area yang nyeri, ini mungkin lebih sulit terlihat pada kulit gelap.
- Pembengkakan pembuluh darah vena yang keras atau nyeri saat disentuh.
2. Gagal Jantung
Kondisi ini terjadi saat jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Akibatnya, darah di vena kaki yang seharusnya dipompa balik ke jantung terkumpul di vena, menyebabkan cairan bocor ke kaki dan tungkai bawah.
Tanda-tanda gagal jantung lainnya, seperti:
- Sesak napas
- Kelelahan
- Merasa pusing dan pingsan
- Batuk terus-menerus, yang mungkin memburuk di malam hari
- Mengi
- Perut kembung
- Kehilangan nafsu makan
- Berat badan naik atau turun
- Kebingungan
- Denyut jantung cepat
- Denyut jantung berdebar, berdebar-debar, atau tidak teratur (palpitasi)
3. Penyakit Hati atau Liver
Para ahli di Harvard mencatat penyakit hati dapat menyebabkan rendahnya kadar protein albumin yang diproduksi di hati dalam darah. Kadar albumin yang rendah menyebabkan cairan dalam darah masuk ke jaringan, menyebabkan pembengkakan pada tungkai, kaki, tangan, hingga wajah.
Gejala penyakit hati lainnya, yakni:
- Merasa sangat lelah dan lemah sepanjang waktu.
- Kehilangan nafsu makan, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.
- Hilangnya gairah seks (libido).
- Kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice).
- Kulit gatal.
- Merasa atau sedang sakit.
4. Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dapat menyebabkan kaki bengkak karena kelebihan cairan yang menumpuk di dalam tubuh. Hal ini terjadi jika kemampuan ginjal untuk membuang kelebihan cairan tersebut terganggu.
Gejala penyakit ginjal lainnya meliputi:
Penurunan berat badan dan nafsu makan yang buruk.
- Sesak napas.
- Kelelahan.
- Darah dalam urine.
- Keinginan buang air kecil yang meningkat, terutama di malam hari.
- Kesulitan tidur (insomnia).
- Kulit gatal.
- Kram otot.
- Merasa sakit.
- Sakit kepala
5. Disfungsi Ereksi pada Pria
Para ahli Harvard mengeluarkan panduan tentang kapan harus mencari pertolongan medis, khususnya pada kasus disfungsi ereksi ini.
"Laporkan gejala ke dokter jika pembengkakannya begitu parah hingga meninggalkan lekukan jika menekannya dengan jari," terang para ahli.
"Atau jika pembengkakan terjadi tiba-tiba, berlangsung lebih dari beberapa hari, hanya terjadi pada satu kaki, atau disertai rasa sakit serta perubahan warna pada kulit," pungkasnya.
(sao/naf)