OJK Minta Pengusaha Permudah Akses Pembiayaan Agar Publik Tak Terjebak Rentenir

3 hours ago 3
Acara Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025 Kantor OJK Purwokerto di Rita Mall Purwokerto, Jawa Tengah pada Sabtu (18/10/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menantang Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) agar bisa mempermudah masyarakat dalam mendapat akses pembiayaan. Selain itu, dorongan tersebut juga dilakukan agar masyarakat terhindar dari rentenir.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, langkah ini juga dilakukan agar masyarakat tak terjebak pada skema pinjaman yang mencekik.

“Makanya kita menantang PUJK-PUJK untuk bisa memberikan akses kepada masyarakat untuk mengakses pembiayaan kredit dan sebagainya dengan cara yang cepat, mudah dan dengan tingkat pengembalian yang reasonable gitu,” kata Friderica dalam acara Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025 Kantor OJK Purwokerto di Rita Mall Purwokerto, Jawa Tengah pada Sabtu (18/10).

Ia juga yakin bahwa masyarakat bisa mengakses pembiayaan juga dengan biaya atau bunga yang lebih rendah dari yang ditawarkan para rentenir.

“Jadi kita men-PUJK-PUJK di seluruh Indonesia untuk bisa juga semakin cepat, semakin baik, semakin mudah. Tapi tentu kalau bunga pasti lebih rendah ya daripada yang ditawarkan oleh yang ilegal-ilegal tersebut,” ujarnya.

Edukasi dan Inklusi Keuangan di Purwokerto

Selain itu, Friderica menjelaskan saat ini juga masih terdapat tantangan bagi OJK utamanya terkait peningkatan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat. Ia menuturkan untuk tingkat literasi keuangan saat ini sudah mencapai 66,46 persen. Sementara itu, untuk inklusi yang diawasi OJK sudah mencapai 80 persen.

“Apalagi pemerintah punya program bagaimana seluruh masyarakat Indonesia memilih rekening. Ini juga PR kita semua,” kata Friderica.

Salah satu edukasi juga dilakukan di Purwokerto dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan 2025. Kepala OJK Purwokerto Haramain Billady mengungkap di Purwokerto sudah ada program berupa tim Sobat Literasi Keuangan OJK yang terdiri dari 25 orang dari 15 mahasiswa dan 10 perwakilan komunitas. Tim tersebut saat ini juga sudah melakukan edukasi keuangan ke ribuan masyarakat.

“Mereka melakukan 2 bulan ini melakukan kegiatan, 56 kegiatan mencapai 2.500 orang. Jadi kami berusaha untuk tidak hanya OJK sendiri, tapi kita juga bekerja sama dengan Duta Literasi Keuangan. Selain itu kita juga melakukan edukasi ke disabilitas, kita juga melakukan edukasi ke Korem 071 Wijaya Kusuma, dan juga beberapa universitas,” ujar Haramain.

Selain itu, edukasi dan inklusi keuangan di Purwokerto juga dilakukan dengan program Desa Inklusi Keuangan Inklusif (IKI) yang saat ini terdapat di beberapa titik di Kabupaten Banyumas yakni 2 di Purwokerto, 1 di Purbalingga dan 1 di Banyumas.

Read Entire Article