Nusron: SHM di Tesso Nilo Muncul Setelah Bupati Terbitkan SK Reforma Agraria

3 weeks ago 9
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Rabu (12/2/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Rabu (12/2/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, mengungkapkan ada sejumlah sertifikat hak milik (SHM) yang terbit di wilayah Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). SHM itu muncul setelah bupati setempat menerbitkan Surat Keterangan Reforma Agraria.

"Memang sebagian itu ada SHM yang di tahun 1999 sampai tahun 2006 itu ada SK Reforma Agraria dari bupati setempat, terutama Bupati Inhu," kata Nusron di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (9/7).

Untuk itu, Nusron menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan bupati setempat untuk mencabut SK tersebut.

"Kita sedang evaluasi dan koordinasi dengan pak bupati untuk mengevaluasi dan mencabut SK Reforma Agraria. Kalau SK-nya dicabut nanti otomatis SHM-nya akan kita cabut," jelas dia.

Sejauh ini, tercatat ada 1.758 SHM yang terbit di kawasan TNTN. Beberapa di antaranya sudah dicabut, sementara yang lainnya masih diteliti.

"Sekarang yang sudah dicabut hampir 400-an yang sudah dicabut. Sedang kita teliti satu per satu apakah yang bersangkutan itu bagian dari Reforma Agraria atau murni tumpang tindih," jelas dia.

"Kalau yang bagian dari Reforma Agraria sebetulnya masyarakatnya ini juga hanya menerima dari pak bupati. Karena itu kita minta bupatinya mengevaluasi," tambah dia.

 ShutterstockHutan Taman Nasional Tesso Nillo. Foto: Shutterstock

Sebelumnya, Wilayah Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau, terus mengalami penyusutan dari tahun ke tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah 69 ribu hektare wilayahnya tergerus.

Hal itu diungkap oleh Jaksa Agung sekaligus Wakil Ketua I Pengarah Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH), ST Burhanuddin dalam rapat di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jumat (13/6) lalu.

Burhanuddin mengungkapkan, TNTN semula memiliki luas sekitar 81.793 hektare pada 2014 lalu. Namun kini, luasnya hanya tersisa 12.561 hektare.

“Hal ini disebabkan oleh perambahan hutan yang merusak ekosistem dan fungsi hutan sebagai rumah satwa serta paru-paru dunia,” kata Burhanuddin dalam keterangannya, dikutip Jumat (20/6).

Setelah serangkaian upaya, kini Satgas PKH telah menguasai kembali lahan seluas 81 ribu hektare di Taman Nasional Tesso Nilo.

Read Entire Article