
Menteri Hukum dan Keadilan Pakistan, Aqeel Malik, meminta masyarakat internasional untuk ikut mendorong India agar menahan diri dan mau menyelesaikan konflik kedua negara itu melalui jalur diplomasi.
"Kami menuntut masyarakat internasional untuk mendorong India agar menahan diri, serta menyelesaikan masalah ini melalui diplomasi, melalui wacana, dan melalui diskusi," kata Aqeel di Kantor Kedubes Pakistan di Jakarta, Kamis (15/5).
Aqeel kemudian berterima kasih kepada Turki, China dan Azerbaijan, hingga Amerika Serikat yang berperan dalam proses terwujudnya gencatan senjata saat ini.

"Kami sangat berterima kasih dan menghargai peran mediasi yang dimainkan oleh Presiden Donald Trump, Presiden Amerika Serikat," ujarnya.
"Ini (gencatan senjata) masih merupakan proses yang sedang berlangsung dan situasi yang masih berkembang," pungkasnya.
Sebelumnya, pembunuhan wisatawan di Kashmir India membuat hubungan India dan Pakistan memburuk. Kedua negara saling balas kebijakan diplomatik.
India menuduh Pakistan mendukung aktivitas kelompok bersenjata yang menewaskan 25 warga negaranya. Namun, Pakistan membantah tuduhan itu dan menyerukan penyelidikan independen.
India kemudian menyerang Pakistan pada 7 Mei. India menyebut serangan itu sebagai Operasi Sindoor.
Pakistan kemudian membalas Operasi Sindoor milik India lewat Operasi Bunyan Un Marsoos. Setelah saling serang selama beberapa hari, India dan Pakistan sepakat untuk gencatan senjata.