Menkes Sebut Nutrisi Buah Naga saat Dijus Vs Langsung Santap Berbeda, Ini Faktanya

3 weeks ago 9
Jakarta -

Buah naga adalah buah tropis yang rendah kalori tetapi tinggi serat dan kaya antioksidan. Beberapa orang mengatakan rasanya seperti perpaduan antara buah pir dan kiwi.

Bisa dimakan dengan memotong buahnya dan langsung menyantap, atau menambahkan yogurt dan smoothie maupun sebagai salad. Pilihan lebih praktisnya, juga bisa dengan dijus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut nutrisi dari yang didapatkan antara dijus dengan langsung memakannya dalam bentuk buah potong relatif berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi teman-teman, kalau kita mencarinya kesehatan pencernaan, nah lebih baik kita makan buah potong," beber Menkes dalam akun Instagram resminya, dikutip Senin (22/9/2025).

Hal ini dikarenakan buah naga yang langsung disantap masih memiliki kandungan serat lebih tinggi ketimbang saat sudah dijus.

"Tetapi kalau kita butuh energi yang cepat dan lebih praktis, kita minum jusnya, ini seratnya sudah berkurang dan lebih banyak energi bisa diserap," pungkas dia.

Dikutip dari Healthline, satu buah naga mengandung sejumlah nutrisi termasuk zat besi, magnesium, dan serat yang baik. Untuk satu porsi 3,5 ons atau 100 gram, berikut rincian kandungannya:

  • Kalori: 57
  • Protein: 0,36 gram
  • Lemak: 0,14 gram
  • Karbohidrat: 15 gram
  • Serat: 3 gram
  • Vitamin C
  • Zat Besi
  • Magnesium

Buah naga juga mengandung beberapa jenis antioksidan.

Ini adalah senyawa yang melindungi sel dari molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas, keduanya berkaitan dengan dengan penyakit kronis dan penuaan.

Berikut beberapa antioksidan utama yang terkandung dalam buah naga:

Betalain:

Ditemukan dalam daging buah naga merah, pigmen merah tua ini telah terbukti secara signifikan mengurangi kolesterol total, Low-Density Lipoprotein (LDL) yang kerap disebut kolesterol jahat, dan penanda faktor risiko kesehatan lainnya.

Hidroksisinamat:

Kelompok senyawa ini telah menunjukkan aktivitas antikanker dalam uji tabung reaksi dan uji hewan.

Flavonoid:

Kelompok antioksidan yang besar dan beragam ini dikaitkan dengan kesehatan otak yang lebih baik dan penurunan risiko penyakit jantung.

Simak Video "Menkes Sampaikan Program Cek Kesehatan Gratis"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)


Read Entire Article