Bareskrim Polri baru saja mengungkap kasus pembobolan rekening dormant sebuah Bank BUMN di Jawa Barat. Ada 9 orang yang diamankan, mereka membobol rekening dormant dan mengambil uang sebesar Rp 204 miliar dari 42 rekening dormant, dalam waktu 17 menit saja.
Tindakan mereka ini berlangsung pada bulan Juni 2025.
(Rekening dormant adalah rekening bank yang tidak memiliki transaksi debet maupun kredit, selain biaya administrasi bank, pajak, atau bunga, selama periode waktu tertentu, biasanya 6 bulan hingga 1 tahun.)
Bagaimana mereka bisa tahu ada rekening-rekening dormant itu? Bareskrim Polri mengungkap, informasi adanya rekening dormant itu didapat dari seseorang berinisial D. Ia kini diburu polisi.
"Untuk di kita inisial D sedang dalam proses pencarian. Terkait masalah ini kami koordinasi terus dengan polda Metro," kata Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf, di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (25/9).
Helfi menambahkan, sembilan tersangka yang sudah ditangkap bakal dikonfrontasi dalam proses melakukan pendalaman. Diharapkan, D dapat turut segera ditangkap oleh polisi dalam waktu dekat ini.
"Nanti hasilnya akan kita informasikan lebih lanjut kepada teman-teman media. Karena ini perlu fakta ya, bukan hanya sekadar informasi saja," ucap dia.
Informan rekening dormant ini juga jadi kunci kejahatan serupa terjadi. Pada 16 September lalu, Polda Metro Jaya juga merilis kasus serupa.
Bedanya, Muhammad Ilham Pradipta, kepala cabang sebuah bank yang diincar oleh para pelaku enggan melakukan transaksi. Sehingga uang dari rekening dormant itu gagal didapatkan pelaku.
Ilham akhirnya tewas, karena para pelaku menganiayanya.
Polda Metro juga mengincar sosok S, pemberi informasi rekening dormant ini. S lah yang memberi informasi kepada C alias K, yang merupakan tersangka utama kasus upaya pembobolan rekening dormant yang ditangani Polda Metro.
“Hasil pemeriksaan saudara C alias K itu mendapatkan informasi dari temannya inisial S,” ujar Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (16/9).
“Ini masih kita dalami dan melakukan pengejaran karena identitasnya belum jelas disampaikan,” tambahnya.