Cerita Ibu di MilkLife Soccer Challenge: Senang Lihat Anak Pemalu Jadi Berani

3 hours ago 2
Tim U-12 sedang bertanding di MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Series 1 2025/26 di Stadion Tridadi, Sleman. Foto: Antika Fahira/kumparan

Sepak bola bukan hanya soal mencetak gol ke gawang lawan. Dari lapangan, para pemain belajar hal-hal sederhana yang ternyata memiliki pengaruh besar dalam hidup mereka. Mulai dari menumbuhkan rasa percaya diri, hingga belajar mengenai kedisiplinan waktu.

Itulah yang dirasakan oleh para orang tua yang anaknya mengikuti MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Yogyakarta Series 1 2025/26, turnamen sepak bola wanita U-10 dan U-12 yang digagas MilkLife dan Djarum Foundation. Lewat kompetisi itu, banyak cerita yang lahir dari dalam maupun luar lapangan.

Ova dan Arviliana Azalea (kiri) dari MIN 2 Sleman di MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta series 1 2025/26. Foto: Antika Fahira/kumparan

Ovi, ibu dari Arviliana Azalea (MIN 2 Sleman), masih ingat betul saat anaknya pertama kali mengikuti turnamen MilkLife Soccer Challenge.

"Ya, alhamdulillah senang. Dia berani ikut tanding itu sudah hebat," ucap Ovi kepada kumparanBOLANITA di Stadion Tridadi, Yogyakarta, Sabtu (18/10).

Buat Ovi, sepak bola tak hanya membuat anaknya bergerak aktif. Lebih dari itu, ada perubahan nyata yang ia rasakan di rumah.

"Dia lebih aktif dalam berolahraga, disiplin juga, dan mengurangi main game di rumah. Terus, ini juga positif buat anak-anak untuk pertumbuhan, bikin sehat. Pokoknya, terus semangat mendukung sepak bola untuk anak-anak," imbuhnya.

Perubahan paling besar terlihat pada kepercaya diri anaknya.

"Terutama untuk anak saya yang sekarang ini, tadinya dia agak kurang pede. Sekarang udah berani bertemu banyak orang, bersosialisasi, berani untuk bertanding," ucap Ovi.

Anita dan Naura Aghnia dari MIN di MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta series 1 2025/26. Foto: Antika Fahira/kumparan

Cerita serupa datang dari Anita, ibunda Naura Aghnia (MIN 2 Sleman). Baginya, keikutsertaan sang anak di MilkLife Soccer Challenge merupakan berkah kecil yang membawa dampak besar dalam keseharian.

"Bersyukur anak saya bisa punya kesempatan untuk mengikuti event ini. Dia jadi bisa mengurangi penggunaan ponsel. Di jaman seperti ini kan ponsel itu nomor satu. Tapi dengan mengikuti event ini, anak-anak jadi semangat untuk latihan, bermain bola, dan banyak perkembangan positifnya," kata Anita.

Ia percaya bahwa sepak bola jadi cara sederhana namun efektif untuk membuat anaknya lebih aktif.

"Yang jelas meningkatkan motoriknya itu lebih baik lagi daripada rebahan mainan ponsel, kan. Dengan bermain bola, itu lebih positif dan bergerak yang jelas," tambahnya.

Gigi dan Agatha Gia Adiba dari SD Al-Azhar 38 Bantul di MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta series 1 2025/26. Foto: Antika Fahira/kumparan