Manfaat Minum Rebusan Jahe Tiap Hari, Bisa Atasi 7 Kondisi Ini Secara Alami

3 weeks ago 33

Jakarta -

Jahe adalah salah satu bahan paling umum di seluruh dunia, digunakan baik sebagai bumbu masakan maupun tanaman obat. Dalam pengobatan tradisional, jahe sering digunakan untuk mengatasi batuk, flu, dan berbagai keluhan kesehatan lainnya.

Jahe telah diakui aman (Generally Recognized as Safe/GRAS) oleh Food and Drug Administration AS (FDA), termasuk bagi ibu menyusui. FDA menyebutkan konsumsi jahe hingga 4 gram per hari masih dianggap aman, meskipun jumlah ini biasanya tidak tercapai dalam studi.

Belum ada kesepakatan mengenai dosis jahe yang tepat, tetapi beberapa penelitian merekomendasikan dosis harian sekitar 1.000 mg jahe segar. Jumlah ini setara dengan:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • 1 sendok teh (5 mL) jahe segar parut
  • 0,4 sendok teh (2 mL) ekstrak jahe cair
  • 4 cangkir (946 mL) teh jahe kemasan, atau
  • 2 sendok teh (10 mL) sirup jahe

Teh atau rebusan jahe umumnya lebih encer dibanding bentuk olahan lainnya, sehingga risiko efek samping rendah bila hanya diminum 1-2 cangkir per hari. Namun, jika merasa mengalami efek samping, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan tenaga medis.

Efek samping yang paling sering dilaporkan antara lain perut kembung, mual, mulas atau refluks asam lambung, diare, dan nyeri perut. Karena jahe dapat menurunkan tekanan darah dan memiliki efek mengencerkan darah, orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau obat tekanan darah sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menambah asupan jahe.

Manfaat Rebusan Jahe untuk Kesehatan

Berikut beberapa manfaat jahe untuk kesehatan keseluruhan, terutama dalam bentuk teh jahe, seperti dikutip dari Heathline.

1. Membantu meredakan mabuk perjalanan

Pengobatan tradisional menyebutkan bahwa teh atau rebusan jahe dapat membantu menenangkan gejala mabuk perjalanan, seperti pusing, muntah, dan keringat dingin.

Sebuah evaluasi klinis pada 2020 menemukan adanya beberapa kaitan positif antara konsumsi jahe dan peredaan mabuk perjalanan. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan efektivitasnya.

Meski cara kerjanya belum sepenuhnya dipahami, beberapa peneliti menduga bahwa senyawa tertentu dalam jahe dapat memblokir reseptor otak yang berperan penting dalam memicu muntah.

Namun, bukti penelitian saat ini masih terbatas atau belum konklusif.
Meski begitu, jika kamu sesekali mengalami mual, teh jahe bisa menjadi pilihan alami yang layak dicoba.

2. Membantu meredakan mual akibat morning sickness atau kemoterapi

Beberapa ahli meyakini kandungan gingerols dalam jahe dapat membantu mengurangi mual yang disebabkan oleh kehamilan, kemoterapi, atau operasi.

Peneliti menyarankan jahe bisa menjadi alternatif alami yang efektif sekaligus terjangkau dibanding obat antimual tradisional, terutama bagi ibu hamil atau pasien kemoterapi yang tidak bisa menggunakan obat konvensional.

Sebuah studi terhadap 92 perempuan menemukan jahe bahkan lebih efektif daripada obat standar dalam mencegah mual dan muntah pascaoperasi akibat anestesi umum.

Namun, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis sebelum menggunakan jahe setelah operasi. Jahe diduga dapat memengaruhi proses pembekuan darah, meski penelitian tentang hal ini masih terbatas dan memerlukan kajian lebih lanjut.

3. Membantu mengontrol tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung

Penelitian menunjukkan konsumsi jahe dalam dosis harian dapat membantu melindungi jantung dari berbagai masalah. Manfaat jahe bagi kesehatan jantung antara lain:

  • menurunkan tekanan darah
  • membantu mencegah serangan jantung
  • mengurangi risiko pembekuan darah
  • meredakan sakit maag atau heartburn
  • menurunkan kadar kolesterol
  • meningkatkan sirkulasi darah

4. Membantu mengontrol berat badan dan kadar gula darah

Banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat memberikan efek positif terhadap pengelolaan berat badan dan gula darah.

Jahe diduga membantu mengontrol berat badan dengan cara:

  • meningkatkan termogenesis (produksi panas dalam tubuh) yang membantu membakar lemak
  • mempercepat pemecahan lemak menjadi energi
  • menghambat penyimpanan lemak
  • mengurangi penyerapan lemak
  • membantu mengontrol nafsu makan

Selain itu, jahe juga dapat membantu memperbaiki kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2 dan obesitas. Beberapa penelitian menemukan bahwa jahe mampu menurunkan kadar insulin puasa, hemoglobin A1C (indikator rata-rata kadar gula darah dalam 2-3 bulan terakhir), serta trigliserida.

5. Membantu meredakan nyeri dan peradangan

Jahe telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi peradangan, dan kini penelitian modern mendukung manfaat ini dalam kondisi tertentu.

Senyawa dalam jahe yang disebut gingerol dan shogaol diketahui mampu menekan produksi penanda peradangan di tubuh.

Jahe juga banyak diteliti bersama rempah lain seperti kunyit dan lada hitam, khususnya untuk mengurangi nyeri akibat osteoarthritis pada lutut.

Selain itu, teh jahe bisa membantu meredakan kram menstruasi jika diminum sejak awal periode haid. Penelitian menunjukkan efektivitasnya sebanding, bahkan terkadang lebih baik, dibanding obat pereda nyeri yang dijual bebas.

6. Berpotensi memiliki sifat antikanker

Beberapa penelitian menunjukkan turunan senyawa dalam jahe dapat membantu mencegah kanker, terutama berkat kandungan gingerol dan shogaol.

Uji laboratorium menemukan bahwa kedua senyawa ini berperan dalam aktivitas antikanker dengan cara memicu kematian sel serta menghambat perkembangbiakan dan pertumbuhan sel kanker.

Penelitian lain juga menunjukkan jahe berpotensi memengaruhi berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker pankreas, usus besar, kolorektal, ovarium, prostat, hingga paru-paru.

Namun, dibutuhkan lebih banyak studi klinis pada manusia untuk memastikan manfaat teh jahe dalam pencegahan maupun pengobatan kanker.

7. Melindungi kesehatan otak

Para ilmuwan meneliti efek perlindungan jahe terhadap stres oksidatif dan peradangan, dua faktor utama yang berperan dalam perkembangan penyakit degeneratif otak seperti Alzheimer.

Penelitian pada hewan menunjukkan gingerol dan shogaol dalam jahe dapat membantu melindungi fungsi otak dari penurunan akibat penuaan, berkat sifat antioksidannya.

Studi laboratorium juga menemukan ekstrak jahe dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel otak dengan melawan efek racun dari protein beta-amyloid, yaitu protein yang erat kaitannya dengan penyakit Alzheimer.

Cara Membuat Rebusan Jahe di Rumah

Bahan-bahan:

  • 4-6 iris tipis jahe segar yang sudah dikupas (tambahkan lebih banyak untuk rasa lebih kuat)
  • 2 cangkir (473 mL) air
  • Perasan setengah buah jeruk nipis atau lemon
  • Madu atau pemanis lain sesuai selera (opsional)

Langkah-langkah:

  • Cuci dan kupas jahe, lalu iris tipis.
  • Didihkan 2 cangkir air dalam panci sedang. Masukkan irisan jahe, rebus hingga mendidih, lalu kecilkan api dan biarkan selama 10-20 menit. Semakin lama direbus, rasa jahenya akan semakin kuat.
  • Angkat dari kompor. Tambahkan perasan jeruk nipis atau lemon, serta madu bila suka.
  • Sajikan hangat dalam cangkir favorit.

Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.


(suc/suc)

Read Entire Article