Kasus kontaminasi radiasi Cesium-137 (Cs-137) di kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten, menjadi sorotan publik. Daerah tersebut saat ini ditetapkan sebagai zona khusus radiasi.
"Investigasi Satgas memastikan kontaminasi Cs-137 hanya terjadi di Cikande, tidak pada rantai pasok nasional maupun ekspor. Jadi hanya satu titik di Cikande," ucap Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas, Zulkifli Hasan kepada detikFinance.
Penetapan zona terdampak radiasi ini dilakukan menyusul pengembalian udang asal Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat (AS) karena diduga tercemar Cesium-137 (Cs-137).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut kronologi lengkapnya.
Kasus kontaminasi Cesium-137 (Cs-137) di kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten, bermula dari temuan otoritas Amerika Serikat. Awalnya, FDA dan US Customs mendeteksi paparan radioaktif pada produk udang beku asal Indonesia pada Selasa (19/8).
FDA mengatakan BMS Foods telah menangani produk dalam kondisi yang berpotensi menimbulkan kontaminasi Cs-137, sehingga ada kemungkinan produk-produk lain ini juga dapat menimbulkan masalah keamanan.
Setelah dilakukan penarikan, pemerintah Indonesia kemudian melakukan penelusuran untuk mengetahui sumber kontaminasi radiasi tersebut. Per 9 September 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap dugaan bahwa pabrik baja di sekitar kawasan menjadi sumber awal kontaminasi.
Tim gabungan lalu memindahkan material yang terkontaminasi radiasi dari area terdampak. Tahap awal dekontaminasi dimulai.
"Satgas telah mengambil keterangan dan pemeriksaan terhadap PT PNT yang di Cikande. Jadi, satu perusahaan sebetulnya Di Cikande sebagai sumber terkontaminasi dan 15 pemilik lapak besi bekas," terang Zulhas.
Kontaminasi radioaktif Cesium-137 bisa picu kanker
Dikutip dari Live Science, FDA menjelaskan bentuk cesium nonradioaktif, yang disebut cesium stabil, terdapat secara alami di lingkungan dan ditemukan di bebatuan, tanah, dan debu. Unsur ini juga dapat menempuh jarak jauh melalui udara, sebelum mengendap di tanah atau air.
Cesium dapat menjadi radioaktif ketika terpapar uranium yang membusuk, ledakan nuklir, atau kecelakaan reaktor nuklir. Cesium-137 memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun, yang berarti dibutuhkan tiga dekade bagi radioaktivitas isotop tersebut untuk berkurang setengahnya.
"Karena tersebar luas di seluruh dunia, sejumlah kecil Cs-137 dapat ditemukan di lingkungan, termasuk tanah, makanan, dan udara," demikian pernyataan FDA. Badan tersebut mengevaluasi setiap deteksi isotop tersebut dalam produk makanan untuk menentukan apakah tindakan lanjutan diperlukan.
Hasil uji menunjukkan bahwa jumlah isotop yang ditemukan dalam sampel udang tepung roti tidak cukup tinggi untuk menyebabkan bahaya langsung bagi konsumen dalam jangka pendek.
Namun, tingkat yang terdeteksi dapat menimbulkan risiko jika seseorang mengonsumsi produk tersebut berulang kali dalam jangka waktu yang lebih lama, terutama jika paparan tersebut dikombinasikan dengan radiasi tingkat rendah dasar yang kita terima dari lingkungan dan melalui prosedur medis rutin, seperti sinar-X. Dalam jangka panjang, paparan berulang terhadap Cs-137 dapat meningkatkan risiko kanker karena merusak DNA.
Simak juga Video 'Menteri LH Ungkap Ada 10 Titik Radiasi Cesium-137 Ditemukan di Cikande':
(kna/kna)