Jakarta -
Dokter spesialis anak dari RS Kanker Dharmais, dr Mururul Aisyi, SpA (K), menekankan pentingnya deteksi dini kanker agar tidak terjadi keterlambatan penanganan. Menurutnya, edukasi dan peningkatan pengetahuan masyarakat adalah kunci kanker bisa ditangani lebih dini demi peluang kesembuhan di atas 50 persen.
"Yang bisa kita lakukan adalah mengenali gejala dan tanda sejak dini. Itu bisa lewat pengetahuan yang diberikan, dan sikap serta perilaku masyarakat untuk lebih waspada," ujar dr Aisyi dalam webinar nasional Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) di Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025).
Ia menjelaskan, terdapat tiga jenis keterlambatan (delay) dalam penanganan kanker, yakni patient delay (keterlambatan pasien), referral delay (keterlambatan rujukan), dan doctors delay (keterlambatan dokter). Dari ketiganya, patient delay atau keterlambatan di sisi pasien merupakan hal yang paling sering terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Aisyi mencontohkan kasus yang pernah ia tangani. Anak dengan leukemia sudah mendapatkan diagnosis kanker, tetapi orang tuanya tidak kembali untuk kontrol selama sebulan penuh. Anak tersebut justru malah menjalani pengobatan alternatif.
Walhasil, saat kembali dibawa ke dokter, kondisi anak sudah jauh lebih parah. "Kasus seperti ini yang membuat penanganan jadi terlambat dan memperburuk kondisi pasien," ungkapnya.
Karena itu, ia menekankan pentingnya menyamakan pemahaman antara tenaga medis dan masyarakat awam. "Kita harus cerdaskan bangsa, sehingga tidak ada lagi miskomunikasi atau celah yang bisa dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.
dr Aisyi juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur janji palsu atau klaim penyembuhan yang tidak berbasis data.
"Lebih baik bicara jujur berdasarkan data, walaupun pahit. Itu justru bentuk kasih sayang terbesar terhadap pasien," pungkasnya.
(up/up)