Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Jilid 2 dari SPPG Berbeda

3 weeks ago 7
Siswa korban keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) menjalani perawatan medis di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025). Foto: kumparan

Keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) hari ini Rabu (24/9). Sebelumnya keracunan massal MBG juga terjadi pada Senin (22/9) yang menyebabkan 411 siswa dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit. Status KLB ditetapkan.

Kasus keracunan jilid 2 ini berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) — dapur penyedia MBG — berbeda dari yang pertama.

Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, mengatakan kasus keracunan pertama berasal paket makanan produksi SPPG Yayasan Rajib Putra Barokah dengan nama Dapur Makmur Jaya di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Cipongkor. Kali ini makanan disuplai dari dapur MBG di Kampung Pasirsaji, Desa Sarinagen, Cipongkor.

"Untuk kasus baru ini berasal dari dapur berbeda. Karena dapur MBG ini (kasus hari ini) masih beroperasi," kata Yuyun, Rabu (24/9).

Siswa korban keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) menjalani perawatan medis di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025). Foto: kumparan

Yuyun menjelaskan korban keracunan masih terus berdatangan ke posko kesehatan di GOR Kecamatan Cipongkor dan IGD Poned Puskesmas.

"Kami telah mendirikan beberapa posko pelayanan untuk menampung dan menangani para korban. Korban masih terus berdatangan," ucapnya.

Bupati Bandung Barat Jeje Govinda menjenguk siswa korban keracunan MBG jilid 1, Selasa (23/9/2025). Foto: Instagram/@ritchieismail

Korban MBG kali ini adalah sejumlah siswa SMK Karya Perjuangan Cipongkor dan MTs Manarul Huda.

Para siswa mendadak mengalami keluhan medis mual, sakit perut, muntah-muntah, hingga pusing, usai mengkonsumsi paket program MBG pada Rabu siang.

Pantauan di GOR Kecamatan Cipongkor, para korban masih mendapat perawatan. Sebagian besar merasakan mual, pusing, muntah dan kejang-kejang. Korban yang gejalanya parah dibawa ke rumah sakit terdekat dengan ambulans. Petugas belum bisa memastikan berapa jumlah korban karena masih bertambah.

Read Entire Article