Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menanggapi kasus kematian seorang siswi SMK 1 Negeri Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, yang meninggal akibat keracunan. Menurut narasi yang beredar, ada dugaan siswi tersebut meninggal setelah mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG).
Dadan mengatakan pihaknya menerima informasi dari pihak dinas kesehatan setempat bahwa meninggalnya siswi tersebut tidak berkaitan dengan MBG.
"Itu kan sudah dijelaskan dari sana bahwa itu tidak ada hubungan," ujar Dadan ketika ditemui awak media, di Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadan menuturkan pihak BGN sebenarnya sudah mau melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab pasti kematian siswi tersebut. Namun, menurutnya pihak orang tua menolak sang anak dilakukan autopsi.
"Kemarin sebenarnya kita bertanya, tapi orang tuanya kan tidak boleh, tidak mengizinkan untuk autopsi. Jadi kita serahkan ke pemerintah setempat yang menyampaikan ya," sambungnya.
Dilaporkan sebelumnya siswi tersebut masuk ke sekolah pada Senin (29/9). Pada pagi hari, siswi tersebut tidak mengeluhkan gejala apapun, tapi pada malam hari, ia mulai mengeluhkan sakit kepala.
Karena gejalanya mirip masuk angin, pihak keluarga sempat memberi obat untuk masuk angin. Siswi tersebut akhirnya dibawa ke bidan, lalu dirujuk ke RSUD Cililin. Dalam perjalanan, nyawa siswi tersebut tidak dapat diselamatkan.
"Meninggalnya katanya di ambulans waktu mau dibawa ke (RSUD) Cililin. Informasinya sudah dimakamkan kemarin ya," jelas Camat Cihampelas Agus Rudianto dikutip dari detikJabar.
(kna/kna)