Jejak Pesan Pemuda 22 Tahun Sebelum Bunuh Charlie Kirk, Kini Jalani Tes Mental

3 weeks ago 26
Jakarta -

Charlie Kirk dibunuh oleh pemuda 22 tahun yang dikenal pendiam, disebut dekat dengan agama, hingga pintar oleh lingkungan terdekatnya. Belakangan diketahui, pria bernama Tyler Robinson itu memang sempat meninggalkan pesan kepada pasangannya, sebelum melancarkan aksi tersebut.

"Ada kebencian yang tidak bisa dinegosiasikan," demikian pesan tersebut, menurut jaksa penuntut yang mengajukan dakwaan pembunuhan terhadap tersangka pada hari Selasa.

Pertukaran pesan teks antara Tyler Robinson dan pasangannya memberikan penjelasan paling jelas sejauh ini tentang motivasi pembunuhan Kirk, aktivis politik konservatif di AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Robinson didakwa dengan pembunuhan berat pada hari Selasa, serta beberapa kejahatan terkait dengan arahannya kepada pasangannya untuk menghapus pesan teks yang memberatkan dan tidak berbicara dengan polisi. Tidak ada pengacara yang tercantum untuk Robinson dalam catatan pengadilan.

Sebuah dokumen dakwaan yang diajukan oleh jaksa penuntut di pengadilan mengatakan ibu Robinson memberi tahu penyidik, soal putranya telah menjadi lebih politis, dan bahwa pandangan politiknya telah bergeser ke kiri selama kurang lebih setahun terakhir.

Ia juga memberi tahu polisi bahwa putranya telah menjadi lebih pro-gay dan berorientasi pada hak-hak trans. Kekasih Robinson, yang tinggal bersamanya, sedang bertransisi dari pria menjadi perempuan, kata jaksa penuntut.

Pertukaran pesan teks antara Robinson dan pasangannya dibacakan jaksa penuntut dalam dokumen dakwaan. Dokumen tersebut menunjukkan Robinson telah mengirim pesan teks kepada pasangannya tak lama setelah penembakan pada hari Rabu tentang sebuah catatan yang tertinggal di bawah papan ketiknya.

"Saya berkesempatan untuk menghabisi Charlie Kirk."

Pasangannya bereaksi dengan terkejut, bertanya apakah ia bercanda.

"Anda tidak benar melakukannya kan????" tulis pasangannya.

"Itu benar, saya minta maaf," jawab Robinson.

Robinson telah merencanakan penembakan tersebut selama lebih dari seminggu dan berharap untuk merahasiakannya sampai ia meninggal karena usia tua.

Kepribadiannya Jadi Sorotan

Robinson dikenal sebagai anak yang tidak bermasalah.

"Saya terkejut," kata Kristin Schwiermann, tetangga berusia 66 tahun.

"Dia bukan anak yang saya kenal."

Robinson, orang tua, dan dua saudara laki-lakinya dikenal taat beribadah.

Karenanya, Schwiermann dan yang lainnya merasa aneh ketika mendapat kabar tersebut.

Robinson dekat dengan orang tua dan dua saudara laki-lakinya saat tumbuh dewasa, dan sering pergi berkemah atau berburu, kata Schwiermann. Menurut catatan publik, kedua orang tuanya memegang lisensi berburu.

"Mereka dekat, pekerja keras, dan cerdas," katanya.

Robinson bersekolah di Sekolah Dasar Riverside, sekitar setengah mil dari rumah keluarga, dan tempat Schwiermann juga bekerja sebagai kepala petugas kebersihan.

"Dia pendiam, tetapi dia punya teman-teman di sekolah, dan dia tidak pernah membuat masalah," kata Schwiermann.

Dia aktif di gereja secara teratur sejak kecil, tetapi Schwiermann mengatakan belakangan memang semakin jarang ke gereja.

Ia lulus dari Pine View High School di St George pada tahun 2021, dan Schwiermann menggambarkannya sebagai anak yang cerdas dan berprestasi dalam pelajaran sekolah, yang membantunya mendapatkan beasiswa.

Ibunya, Amber Robinson, menulis di laman Facebook-nya pada tahun 2020 tentang nilai tes bakat putranya di perguruan tinggi, dan mengunggah video Robinson yang sedang membacakan surat permohonan beasiswa.

Menjalani Tes Mental

Robinson kini ditempatkan di unit perumahan khusus agar bisa diawasi dengan ketat. Ia menjalani tes termasuk kemungkinan dinyatakan sehat secara mental, yang mungkin memakan waktu beberapa hari.

Setelah dinyatakan sehat secara mental, ia akan menjalani proses klasifikasi kami untuk menentukan area perumahan yang sesuai. Ia akan terus dipantau oleh staf kesehatan mental, medis, dan tahanan selama masa tinggalnya.

(naf/kna)


Read Entire Article