Ilmuwan Bangkitkan Gen Purba dari 20 Juta Tahun Lalu untuk Obati Asam Urat

1 day ago 17

Jakarta -

Rasa sakit akibat asam urat telah ada setidaknya selama ribuan tahun, tetapi para ilmuwan telah menelusuri sejarah lebih jauh ke masa lalu, lebih dari 20 juta tahun, untuk menemukan kembali gen yang dapat membantu mengobati kondisi tersebut dan kondisi serupa lainnya.

Ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, ia membentuk kristal di persendian dan ginjal yang kemudian menyebabkan asam urat dan masalah lainnya, termasuk penyakit ginjal dan kerusakan hati. Kelebihan asam urat ini dikenal sebagai hiperurisemia.

Sebuah gen yang disebut urikase dapat membantu, dengan memproduksi enzim yang membantu mengurangi kadar asam urat. Sayangnya, nenek moyang manusia kita kehilangan gen tersebut jutaan tahun yang lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, ahli biologi Lais Balico dan Eric Gaucher dari Georgia State University di AS bertanya-tanya apakah gen tersebut dapat dipulihkan.

"Tanpa urikase, manusia menjadi rentan," kata Gaucher kepada Science Direct. "Kami ingin melihat apa yang akan terjadi jika kami mengaktifkan kembali gen yang rusak tersebut."

Tekanan evolusi telah menghilangkan gen urikase pada beberapa garis keturunan primata yang berbeda sekitar 20 hingga 29 juta tahun yang lalu. Pemikirannya adalah bahwa pada masa itu, asam urat ekstra bermanfaat untuk mengubah gula buah menjadi lemak, untuk membantu bertahan hidup saat kekurangan pangan.

Itu berarti urikase kurang menguntungkan, karena membatasi asam urat. Namun sekarang, karena periode panjang tanpa makanan tidak lagi menjadi masalah, asam urat justru merugikan, alih-alih membantu, tubuh.

Gaucher dan Balico menggunakan teknik penyuntingan gen CRISPR untuk merekonstruksi versi purba gen urikase, berdasarkan versi aktif yang masih aktif pada mamalia lain, dan model komputer tentang bagaimana gen tersebut mungkin berevolusi seiring waktu.

Mereka kemudian menguji gen baru mereka pada sel hati manusia yang direkayasa di laboratorium, yang berhasil menghasilkan urikase. Hal ini memberikan efek yang diinginkan, yaitu mengurangi kadar asam urat dan timbunan lemak yang disebabkan oleh gula buah. Hasil positif serupa terlihat pada sferoid hati 3D yang lebih kompleks.

Hal ini masih perlu dibuktikan pada hewan, tetapi cara enzim urikase menemukan jalannya ke dalam kompartemen sel kecil yang disebut peroksisom dalam uji coba cukup menjanjikan, kata tim tersebut: artinya urikase menemukan jalannya ke bagian sel yang tepat.

Manfaat potensial dari perawatan semacam ini jauh melampaui asam urat. Kadar asam urat yang tinggi juga telah dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi, serta batu ginjal.


(kna/kna)

Read Entire Article