Jakarta -
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Taruna Ikrar mengatakan pihaknya sudah mengantongi hasil sampel menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 8 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Tim kami Balai Besar BPOM di Kupang mengawal itu dan hasil output-nya di Kupang, penyebabnya itu, salah satu faktor yang kami lihat dia menyiapkan barang (makanan) itu mungkin sudah kelewat jadi terjadi semacam basi," kata Ikrar saat ditemui di kantor BPOM RI, Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2025).
"Mengenai apa faktor-faktornya dan sebagainya, semua hasil lab-nya sudah kami kirim ke BGN. Saya kira dalam waktu dekat, BGN, BPOM, dan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) akan mengumumkan," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ikrar menambahkan pihaknya melalui Balai Besar POM di daerah-daerah akan terus meningkatkan pengawasan dalam mengolah makanan yang nantinya akan diberikan kepada para siswa.
"Untuk MBG ini tupoksi kami food security. Menjamin bahwa makanan yang dimakan rakyat kita itu aman," katanya.
Sebelumnya, pada Selasa (22/7) lalu, ratusan anak sekolah SMPN 8 Kota Kupang mengalami muntah-muntah, nyeri perut yang hebat dan lemas. Mereka diduga kesakitan usai mengonsumsi MBG di sekolahnya pada Senin (21/7) pagi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, NTT, memastikan penanganan medis yang optimal bagi 140-an siswa SMPN 8 Kupang yang mengalami gangguan kesehatan karena diduga keracunan makanan Program MBG.
(dpy/up)