BPOM RI Pantau Ketat Kematian Anak di India akibat Obat Sirup: Kita Tak Mau Terulang

6 days ago 12
Jakarta -

Geger laporan 16 anak di India meninggal pasca mengonsumsi obat sirup dengan kontaminasi dietilen glikol (DEG) di atas batas aman. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memastikan tengah memantau ketat laporan kasus terkait.

Kepala BPOM RI Prof Taruna Ikrar menegaskan tak ingin mengulang insiden ratusan anak terkontaminasi cemaran DEG dalam obat sirup. Sejak tiga tahun lalu, pengawasan di dalam negeri maupun produk yang diimpor termasuk dari India, sudah diperketat.

"Kita sangat besar atensi kita yang berhubungan dengan yang dari India itu. Kami sudah koordinasikan dengan Kedeputian I, Kedeputian II, termasuk ke pusat pengujian obat," ujar Taruna saat ditemui di Jakarta, Senin (6/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia menghadapi kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang menyebabkan ratusan anak meninggal dunia akibat cemaran ethylene glycol (EG) dan diethylene glycol (DEG) pada obat sirup di 2022 lalu.

"Kita betul-betul hati-hati karena kita punya pengalaman tiga tahun yang lalu. Kita tidak mau itu terulang lagi," tegasnya.

Taruna menjelaskan, kasus di India juga diduga berkaitan dengan kandungan cemaran yang sama.

"Salah satunya, kita tingkatkan yang disebut dengan surveillance khusus terkait EG dan DEG. Karena di India, penyebabnya juga diduga ethylene glycol dari minuman sirup," kata Taruna.

BPOM saat ini mewajibkan uji laboratorium ketat pada produk obat sirup sebelum mendapatkan izin edar.

"Khusus yang impor dari India, kita sangat berhati-hati. Kita tidak akan keluarkan izin sertifikat impornya kalau belum dinyatakan benar-benar aman," ujar Taruna.

Taruna menekankan, semua langkah pengawasan dilakukan secara saintifik, transparan, dan sesuai standar internasional agar masyarakat mendapat jaminan keamanan.

"Kita tidak boleh lengah. Semua obat yang beredar harus melewati pengujian yang ketat, apalagi jika menyangkut anak-anak," tegasnya.

(naf/kna)


Read Entire Article