Asma Anak Kambuh? Dokter Spesialis Anak Mayapada Siap Layani 24 Jam

13 hours ago 3

Jakarta -

Kondisi gawat darurat pada anak tentu harus ditangani dengan segera, salah satunya Asma, yang menghambat aliran udara masuk dan keluar paru-paru. Saat asma kambuh, saluran napas akan mengalami peradangan dan penyempitan karena otot yang menegang (bronkokonstriksi), dan produksi lendir berlebih akan menyumbat saluran napas.

Dokter Spesialis Pediatri Konsultan Paru & Pernapasan Anak Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A (K), menyampaikan bahwa orang tua harus waspada ketika anak kerap kali batuk, terutama saat malam hari atau sedang beraktivitas disertai dengan gejala lainnya.

"Segera bawa ke rumah sakit jika anak sering batuk, terutama malam hari atau saat beraktivitas, sesak napas, atau terdengar mengi seperti siulan. Pemeriksaan dini penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius," ujar dr. Madeleine dalam keterangannya, Jumat (12/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak dengan asma perlu diwaspadai, terutama jika muncul bibir atau wajah kebiruan, yang menandakan tubuh kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan segera. Risiko ini lebih tinggi pada anak dengan riwayat keluarga dengan penyakit asma, alergi, dan eksim (atopi), yang bisa muncul sejak usia dini.

Penanganan asma pada anak harus segera! Ingat, Mayapada Hospital Jakarta Selatan punya layanan Pediatric Emergency (IGD) dan memiliki Dokter Spesialis Anak yang standby on-site 24 jam di rumah sakit.

Setelah penanganan awal di IGD, pemeriksaan lanjutan di Pediatric Center akan dilakukan dengan teknologi seperti spirometri atau peak flow untuk anak di atas 5 tahun, dan analisis gejala untuk usia di bawah 5 tahun.

Asma pada anak bisa dikendalikan dengan menghindari pemicunya, antara lain menjaga kebersihan rumah secara rutin, menghindari penggunaan karpet, dan menggunakan sprei anti-debu. Pastikan anak tidak terpapar asap rokok atau polusi udara, serta catat gejala yang muncul dan konsultasikan dengan dokter bila perlu tes alergi.

Ia menambahkan bahwa serangan asma dapat ditangani dengan salbutamol sebagai obat pereda cepat. Untuk kontrol harian digunakan kortikosteroid inhalasi, sedangkan kasus berat bisa memerlukan antikolinergik atau terapi biologik saat kadar oksigen pada anak menurun.

"Saat serangan asma muncul, Anda bisa andalkan obat pereda cepat seperti salbutamol (Ventolin). Untuk pengendalian harian umumnya menggunakan kortikosteroid inhalasi, atau dikombinasikan dengan LABA atau leukotrien modifier. Pada kasus yang lebih berat menggunakan antikolinergik atau terapi biologik. Jika kadar oksigen anak menurun (hipoksia), segera berikan terapi oksigen," jelasnya.

Jangan tunda jika anak menunjukkan gejala asma! Segera manfaatkan layanan Pediatric Emergency 24 Jam, yang terintegrasi dengan Pediatric Center, pusat layanan komprehensif khusus anak.

Layanan ini mampu menangani berbagai kondisi, mulai dari alergi, autoimun, penyakit metabolik, gangguan saluran cerna, kanker, penyakit jantung anak, hingga tindakan pembedahan, dengan dukungan tim dokter multidisiplin. Untuk booking konsultasi dokter dapat menghubungi call center 150770 atau aplikasi MyCare.

MyCare juga dilengkapi fitur Health Articles & Tips berisikan informasi dan tips seputar kesehatan anak, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, untuk memantau jumlah langkah harian, kalori yang terbakar, detak jantung, hingga Body Mass Index (BMI).

Unduh MyCare sekarang dan dapatkan poin reward potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.


(ega/ega)

Read Entire Article