Sebuah kendaraan memasuki kapal feri milik ASDP di Pelabuhan Penyeberangan Bastiong Ternate, Maluku Utara, Selasa (9/9/2025). ANTARA FOTO/Andri Saputra
Sebuah kendaraan memasuki kapal feri milik ASDP di Pelabuhan Penyeberangan Bastiong Ternate, Maluku Utara, Selasa (9/9/2025). ANTARA FOTO/Andri Saputra
Sebuah kendaraan memasuki kapal feri milik ASDP di Pelabuhan Penyeberangan Bastiong Ternate, Maluku Utara, Selasa (9/9/2025). ANTARA FOTO/Andri Saputra
Saat ini, ASDP Cabang Ternate mengoperasikan 13 unit kapal feri yang melayani lintasan utama antara Ternate, Tidore, Sofifi, Pulau Bacan, hingga Halmahera. Jalur ini menjadi urat nadi transportasi masyarakat di kepulauan Maluku Utara, yang sebagian besar mengandalkan moda laut untuk aktivitas harian. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Saat ini, ASDP Cabang Ternate mengoperasikan 13 unit kapal feri yang melayani lintasan utama antara Ternate, Tidore, Sofifi, Pulau Bacan, hingga Halmahera. Jalur ini menjadi urat nadi transportasi masyarakat di kepulauan Maluku Utara, yang sebagian besar mengandalkan moda laut untuk aktivitas harian. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Saat ini, ASDP Cabang Ternate mengoperasikan 13 unit kapal feri yang melayani lintasan utama antara Ternate, Tidore, Sofifi, Pulau Bacan, hingga Halmahera. Jalur ini menjadi urat nadi transportasi masyarakat di kepulauan Maluku Utara, yang sebagian besar mengandalkan moda laut untuk aktivitas harian. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Selain memperluas aksesibilitas, kehadiran armada feri ASDP juga berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Arus barang dan jasa antar pulau dapat berjalan lebih lancar, sehingga memperkuat konektivitas sekaligus menekan biaya logistik. ANTARA FOTO/Andri Saputra